Jumlah Kasus Meningkat, Melki Laka Lena Instruksikan Seluruh Kader Berperan Aktif Lawan Covid-19

Kupang, MITC – Menyikapi jumlah kasus covid-19 yang terus meningkat di Provinsi NTT. Ketua DPD Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Golkar baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota se NTT, para kader dan simpatisan Golkar agar berperan aktif dan berada di garda depan melawan covid-19.

“Golkar harus kembali bergerak lagi karena kenaikan sudah di luar batas wajar. Ini jangan dianggap main-main. Kasus di Jakarta bisa terjadi di NTT, ini soal waktu saja. Karena itu saya instruksikan seluruh fraksi dan kader Golkar di semua tingkatan untuk mulai melakukan PPKM darurat. Hentikan segera seluruh kegiatan yang mengumpulkan orang,” tegas Melki Laka Lena, dalam rapat virtual bersama pengurus Golkar NTT dan Kabupaten/Kota, Minggu (4/7).

“Golkar harus bisa menjaga agar aktivitas orang dalam berbagai urusan dihentikan. Kita bantu pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, agar perlu ada Perbup atau Pergub. Jangan lagi ada kompromi. Kita dukung pemerintah dan TNI/Polri untuk hentikan dan membatasi kerumunan orang,” tegasnya.

Selain Itu juga Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini mengingatkan, bahwa keselamatan warga NTT dari Covid-19 juga ada di tangan Golkar. Karena itu, segera lakukan pembatasan kegiatan masyarakat di ruang publik yang mengumpulkan orang.

” Kita cegah agar tidak ada korban lagi. Kita hindari agar tidak terjadi kehabisan oksigen, dan seterusnya,” ujarnya.

Soal anggaran, usul Melki agar fraksi Golkar di semua tingkatan membantu sehingga refocusing anggaran tidak bertentangan dengan regulasi Permendagri.

”Pelajari secara baik-baik aturannya untuk dilaksanakan dengan baik. Kita bantu pemerintah, gubernur dan bupati/walikota untuk cegah di hulu dengan membentuk posko bersama,” katanya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD NTT yang juga Ketua Komisi III DPRD NTT, Hugo Rehi Kalembu dalam rapat tesebut menyampaikan, “terkait anggaran penanganan Covid-19 mengatakan,  pemerintah harus menggunakan salah satu opsi yakni dana Silpa. Meskipun penggunaannya  harus menunggu perubahan anggaran,”

“Kita harus gunakan dana andalan kita saat ini. Memang ini harus digunakan, namun kita harus menunggu perubahan anggaran dulu,” ungkap Kalembu

Laporan : Alberto Tatibun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.