Albert Einstein Mengubah Pandangan Universal Tentang Waktu

Oleh : Gerson Yoseph Naif

Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA-Kupang

Waktu dalam pandangan universal sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan merupakan sesuatu yang bukan hanya pelengkap semata tetapi juga sudah merupakan bagian dari diri sendiri. Pandangan tentang waktu dalam perspektif setiap orang tentu hal itu mengarah kepada jam yang dalam hal ini terdiri juga dari menit dan detik.

Setelah itu jam dalam perhimpunannya menjadi hari seterusnya bulan dan juga tahun. Ini adalah pandangan universal tentang waktu dalam benak setiap kita. Tentunya ini tidak salah karena memang dalam ilmu tentang pengetahuan salah satu yang menjadi sumber pengetahuan adalah pengetahuan universal yang mana pengetahuan itu bersifat umum dan semua mengetahuinya dan ditetapkan sebagai satu kebenaran.

Namun satu hal yang pasti sebuah pengetahuan umum bukanlah jaminan yang pasti bahwa untuk dapat menyatakannya sebagai kebenaran. Karena itu telah nyata dalam sejarah kehidupan manusia berkaitan dengan perkembagan ilmu pengetahuan ada banyak tokoh revolusi yang dengan penemuan barunya mencoba untuk mengubah pandangan universal yang sebenarnya masih terkungkung dalam zona kesalahan mendapat penolakan sehingga jalan yang diambil adalah hukuman mati bagi orang yang menyimpang dari pendapat umum yang sudah ada. Hal inilah yang tercatat dalam sejarah bagaimana sebuah kenyataan pahit yang harus dialami oleh Socrates (seorang filsuf besar Yunani), dan juga Galileo Galilei karena kebenaran yang mereka bawa bertentangan dengan kebenaran umum yang dipegang banyak orang.

Oleh karena itu pandangan tentang waktu pun mau tidak mau harus mencoba untuk menerobos masuk dalam pengetahuan universal tentang waktu itu. Terobosan baru itu memang akan bertemu dengan kendala yaitu bagaimana mengubah cara pandang yang lama kepada cara pandang yang baru? Persoalan seputar waktu telah terjadi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan muncul pendapat dari para ahli mengenai waktu itu sehingga tidak heran kalau terjadi perdebatan yang begitu hebat untuk mencapai konsep yang benar-benar masuk akal. Albert Einstein adalah salah satu ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang waktu dan konsep yang dikemukakan yang masih mewarnai dunia ilmu pengetahuan hingga saat khusus dalam bidang fisika modern.

Pendapat Einstein tentang waktu tidak pernah terlepas dari pendapatnya tentang ruang. Ruang dan waktu merupakan satu kesatuan. Dalam pemikiran kebanyakan manusia ada anggapan bahwa ruang dan waktu itu bersifat absolut (mutlak) namun hal itu tidak demikian dengan Einstein. Baginya, ruang dan waktu adalah sesuatu yang relatif dan bersifat melengkung sesuai dengan kelengkungan alam semesta itu sendiri. Selanjutnya, Einstein memberikan pengandaian bahwa jika alam semesta tanpa materi (ruang) kita andaikan sebagai sebuah lembaran kain dan meteri-materi yang ada (mulai dari partikel sub-atom yang terkecil seperti planer dan galaksi yang terbesar) kita andaikan sebuah bola, maka berat bola pada kain itu akan membuat permukaan kain menjadi melengkung.

Dengan demikian waktu (yang tidak lepas dari pengaruh materi, seperti hitungan hari tidak lepas dari unsur matahari) juga bisa dikatakan melengkung (kadang digambarkan dengan perumpamaan tentang “paradoks anak kembar”). Teori-teori Einstein ini meski tepat dan bisa dibuktikan dengan persamaan-persamaan metetis, namun benar-benar terasa mengguncang akal dan menjungkirbalikkan pikiran kita. Teori ini juga menunjukkan kemungkinan adanya ruang dan waktu yang lain, yang berbeda dengan konsep ruang dan waktu yang kita kenal di alam semesta ini (kadang disebut sebagai teori multiuniversal, eksistensi paralel, dunia interdimensional, meta terrestrial, dan lain sebagainya). Muncul teori ini juga melahirkan gagasan tentang penjelajahan ruang dan waktu.

Setelah melihat bagaimana Einstein dengan pendapatnya tentang ruang dan waktu,  kita pasti mencoba untuk menyelaraskan pandangan umum yang telah kita pegang sejak kita mulai belajar segala sesuatu yang ada di dunia dengan konsep yang dikemukan oleh Einstein sendiri. Sebuah jalan yang sulit untuk dimengerti dengan baik bagi kita orang biasa yang tidak bergumul dengan dunia ilmu pengetahuan yang begitu rumit.

Di sini satu yang pasti adalah dunia tempat kita saat ini mungkin sudah menjadi bagian dari diri kita sehingga segalanya pasti sudah ada dalam pikiran kita sehingga kita hanya mengatakan bahwa segalanya tentang dunia telah kita ketahui dan itu yang kita dapat dari segala pengalaman sehari-hari di mana pengetahuan umum telah menjadi basis bagi kita telah diwariskan turun-temurun bagi kita manusia. Hal-hal yang ada di sekitar kita sebagai bagian dari alam semesta ini adalah sesuatu yang sudah biasa bagi kita. Hal itu yang ada mengenai persoalan ruang dan waktu yang sudah kita ketahui. Namun satu hal yang pasti bahwa dunia, alam semesta yang menjadi tempat kita berpijak sampai saat adalah satu realitas yang mengadung begitu banyak hal yang kompleks sehingga segalanya yang telah kita ketahui pasti tidak sepenuhnya diketahui. Ini karena alam menyimpan begitu banyak rahasia yang harus dicari oleh kita manusia sebagai makhluk rasional.

Rahasia yang ada merupakan titik baru untuk perkembangan kehidupan kita di dunia ini. Alam menyediakan segalanya sehingga kita harus selalu berada dalam jalan untuk mencari segala yang masih tersembunyi bagi kita. Seperi halnya dalam pemikiran kita tentang waktu dan ruang itu adalah hal sederhana namun telah dibuktikan oleh Einstein ruang dan waktu itu sesuatu yang kompleks meliputi seluruh alam semesta ini. Alam semesta yang begitu luas menyimpan banyak rahasia sehingga kita harus selalu dalam jalan pencarian pengetahuan baru. Seperti sebuah ungkapan yaitu “What Is Hidden Is Greater”, “Apa yang tersembunyi itulah yang lebih besar”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.