Beny Taopan, Putra Timor Berkarakter Flores
Oleh: Alberto Tatibun
Bisa terkecoh jika mengenalnya hanya dari percakapan sepintas. Gaya bicaranya suka mengencang. Apalagi saat berpendapat. Lebih cenderung berintonasi gebrak.
Di NTT, sosok dengan gaya bicara seperti itu umumnya tipikal orang Flores.Ternyata keliru. Ia putra Timor.
Dari namannya jelas lekat dengan Timor. Lebih mengerucut ke Timor Tengah Selatan, juga Kabupaten Kupang. Salah satu nama khas daerah itu: Taopan. Lengkapnya Beny Karyanto Manu Taopan. Profesi kesehariannya sebagai pengacara di Kota Kupang. Ia juga politisi Partai Golkar. Di tingkat provinsi partai itu, jabatannya ganda: Wakil Sekretaris. Lainnya, Koordinator Divisi Pemenangan Bapilu Golkar NTT. Argumentasi dan analisisnya selalu kuat berkerangka konstruksi hukum. Maklum saja karena ia politisi yang pengacara. Namun jika menilik dari pendidikannya, terlihat jejak anomali dengan profesinya sebagai pengacara. Simak saja melalui gelar pendidikan tingginya. Ada tiga. Awalnya bergelar SP alias Sarjana Pertanian. Dua gelar berikutnya baru bertemali dengan profesinya, Sarjana Hukum (SH) dan Master Hukum atau MH.
Terkait anomali kuliah awal dan profesi pengacaranya kini, ternyata menyimpan alasan menarik. Kuliah di Fakultas Pertanian hingga bergelar SP, sebagaimana diakui Beny, sepenuhnya menghargai dan menghormati keinginan orangtuanya. Harapannya agar Beny – setelah tamat kuliah – fokus memberdayakan lahan kering yang umumnya menjadi kebun topangan utama penduduk NTT. Namun saat menjadi mahasiswa, juga aktif di organisasi kemahasiswaan (GMKI), Beny sering larut dalam rasa haru. Itu terjadi ketika menyaksikan masyarakat miskin yang terjebak persoalan hukum. Mereka kesulitan memperjuangkan keadilan hanya karena tak mampu menbayar pengacara. Kesaksian dan rasa haru itulah yang mendorong Beny kembali kuliah dari semester awal, namun di Fakultas Hukum. Obsesinya menjadi pengacara terutama bagi klien kurang atau tak mampu. Buktinya, selain memiliki Kantor Pengacara dan Konsultan Hukum BENY KM TAOPAN, juga mendirikan Perhimpunan Bantuan Hukum Kencana Kasih NTT. Perhimpunan terakhir ini – bekerja sama dengan Kanwil Hukum dan HAM NTT – khusus memberikan bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu. “Bagi saya, kebahagiaan sejati itu adalah setelah mendapat respons senyum tulus dari seseorang atau sekelompok orang karena bantuan kemanusiaan saya dan teman teman,” ungkap Beny terkait prinsip pengabdiannya.
Tentang Beny Taopan, putra Timor berkarakter Flores, ternyata tidak melekat begitu saja. Ada jejaknya. Beny yang kini berusia 50 tahun, adalah buah kasih lelaki Timor: Corinus Manu Taopan yang berprofesi tentara dan ibu berprofesi guru asal Adonara, Flores: Maria Nata Lima Hekin. Jejak pendidikan Beny pun – sejak SD hingga SLTA – ia lewati di Flores, persisnya di Maumere. Pendidikan dasarnya di SD Contoh, lalu SMP Frater, dan lanjut di SMA Negeri, sebelum kuliah di Undana Kupang. Dengan demikian menjadi jelas, memang ada intervensi karakter Flores dalam diri Beny Taopan. “Kalau saya terlihat kebih berkarakter Flores, karena memang ada jejaknya. Saya terlahir dari paduan kasih bapa yang orang Timor dan mama orang Flores. Selain lahir di Maumere, sekolah saya pun sejak SD hingga tamat SMA di Maumere,” jelas ayah dua anak itu di Kupang, Sabtu (12/6/2021).
Kiprah politik
Di lingkungan orang dekatnya, Beny Taopan yang selalu berkostum necis, akrab disapa Bento. Selain mantan aktivis GMKI, Bento
muda juga aktif sebagai Pemuda Gereja hingga menjadi presbiter atau majelis Gereja GMIT Koinonia Kupang. Dalam karya spiritualitas dan peran evanjelicalnya Bento pernah dipercayakan sebagai Sekretaris Gereja pada jemaat tersebut selama dua periode dan juga Wakil Ketua Majelis Jemaat selama satu periode
Lalu kiprah Bento dipanggung politik dimulai sejak tahun 1999. Awalnya masuk sebagai anggota Partai Golkar dan menjadi Pengurus Golkar Kota Kupang. Selanjutnya menjadi pengurus DPD Partai Golkar Provinsi NTT hingga sekarang.
Sebagai politisi, Bento sudah malang melintang dalam berbagai kompetisi politik di jagad NTT. Bento memiliki pandangan politik yang bertalian dengan profesinya sebagai pengacara. Pandangan politiknya bersifat yuridis. Katanya, politik merupakan media penghubung antara warga negara dan negara terkait pengelola kekuasaan, pengawasan. Hubungan tersebut dibangun sedemikian rupa dalam rangka mencapai kesejahteraan warga negara.
Menyinggung namanya disebut sebagai bakal calon Wakil Bupati Kupang oleh Golkar, Bento berkata lugas. “Sebagai kader partai tentunya siap dan bangga atas kepercayaan itu. Saya yakin kepercayaan itu berdasarkan pertimbangan dan kajian matang bahwa saya dinilai sudah layak dan mampu mengemban tugas yang diberikan itu,” tambah Bento.
Politisi yang layak, punya skill yang handal dan berkarakter baik
Luar biasa orang Flores selalu bernas.