Bencana Alam Memporak Poranda Sumba Timur, PMKRI Tambolaka Bagikan Sembako
Waingapu, MITC – Peduli bencana alam berupa banjir bandang dan badai siklon tropis seroja yang memporak poranda Kabupaten Sumba Timur beberapa waktu lalu, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tambolaka Santo Agustinus turun langsung ke lokasi serahkan bantuan sembako, pakaian layak pakai dan jagung kepada masyarakat yang terdampak, pada Kamis (15/04/2021).
Kepada mediaindonesiatimur.com, Ketua PMKRI Cabang Tambolaka, Yulis Lere, mengatakan bahwa dari wajah masyarakat sangat terlihat belum mampu menerima musiba bencana alam yang melanda Kabupaten Sumba Timur karena bencana ini merupakan bencana yang pertama di Pulau Sumba pada umumnya.
“Bencana alam ini merupakan ujian dari sang pencipta agar kita tetap waspada dan sadar untuk tetap menjaga dan melestarikan alam kita. Kita harus sabar dan tetap kuat karena kita yakin musiba ini akan berlalu”, kata Ketua PMKRI
Aktivis PMKRI Cabang Tambolaka itu juga mengatakan bahwa kehadirannya di Sumba Timur merupakan rasa peduli PMKRI kepada masyarakat terdampak yang membutuhkan bantuan.
“Saat ini kami dari PMKRI hadir dan turut merasakan apa yang dirasakan masyarakat Kabupaten Sumba Timur melalui donasi kami. Adapun donasai yang kami salurkan, yaitu sembako, pakaian layak pakai dan jagung. Bantuan ini merupakan sumbangan dari seluruh masyarakat Sumba Barat Daya”, kata Yulis
Yulis menuturkan semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga masyarakat yang terdampak bencana alam.
“Semoga donasi kami dapat meringankan beban masyarakat Sumba Timur dan semoga bencana ini cepat berlalu sehingga masyarakat Sumba Timur dapat kembali beraktifitas seperti semula”, tuturnya
Dirinya juga berharap agar masyarakat Sumba pada umumnya tetap berdonasi karena sampai saat ini masyarakat Kabupaten Sumba Timur masih membutuhkan bantuan terutama sembako dan peralatan rumah tangga lainnya.
Menurutnya Pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten juga harus lebih peka dengan situasi ini karena, kata Yulis, masyarakat di lokasi bencana menyampaikan sampai saat ini dari pemerintah terkait belum memberikan bantuan.
Laporan: Yanto Tena
Editor: Alberto Tatibun