Anggota Komisi I DPR RI, Gavriel P. Novanto Soroti Kesejahteraan Prajurit TNI di Wilayah Perbatasan NTT

Jakarta, MITC – Dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan para Kepala Staf TNI yang digelar hari ini, Kamis, (30/04/2025) di Ruang Komisi DPR RI, Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Gavriel P. Novanto, menyampaikan perhatian serius terhadap kesejahteraan prajurit TNI yang bertugas di wilayah terluar dan berbatasan di Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di daerah-daerah seperti Atambua dan Malaka.

Dalam menyampaikan pandangannya, Gavriel menyoroti berbagai tantangan berat yang dihadapi prajurit di daerah tersebut, mulai dari keterbatasan infrastruktur vital seperti air bersih dan listrik, hingga potensi ancaman keamanan dan isolasi sosial.

“Dalam konteks ini, saya sangat mendorong agar tunjangan dan fasilitas yang memadai diberikan kepada prajurit kita sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian mereka. Ini juga penting untuk menjaga moral dan semangat juang mereka,” ujar Gavriel.

Menanggapi paparan terkait pemberian tunjangan khusus bagi prajurit di Papua, Gavriel mempertanyakan kemungkinan pemberian tunjangan serupa bagi prajurit yang bertugas di NTT. Ia menegaskan bahwa kondisi geografis dan akses transportasi yang sulit di wilayah tersebut membuat prajurit harus menempuh perjalanan darat hingga enam jam ke kota Kupang, dan bahkan kesulitan secara finansial untuk menggunakan moda transportasi udara ketika hendak kekampung halaman mereka.

“Mereka hanya bisa pulang satu-dua hari, lalu harus kembali ke tempat tugas apabila menggunakan kapal laut. Ini sangat berat. Mohon kiranya menjadi perhatian Bapak Menteri dan Panglima TNI,” tegasnya.

Komisi I DPR RI berharap perhatian yang lebih besar diberikan kepada prajurit TNI yang bertugas di garis depan, khususnya di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar Indonesia. (*Jhon/aat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses