Catatan Akhir Tahun Golkar NTT: Vaksinasi Dukung Herd Immunity

Kalender tahun 2021 tinggal menunggu hari untuk segera diganti. Tualang panjang 365 hari di tahun 2021 akan segera berakhir. Sebagai sebuah partai besar, Golkar NTT telah banyak menoreh aksi humanis, mengukir prestasi, merengkuh simpati dan mewarnai  sejarah politik di  NTT. Capaian itu  galibnya merupakan pengejawantahan hakikat Golkar sebagai sebuah partai. Partai yang kehadiran dan keberadaannya semata-mata untuk menyuarakan kepentingan publik. Beberapa capaian itu dikemas menjadi catatan akhir tahun Tim Media Partai Golkar NTT sebagai wujud pertanggungjawaban moral dan politik untuk masyarakat NTT.

 

KURANG lebih dua tahun silam Covid-19 masuk Indonesia melalui pintu ibukota negara di Jakarta. Virus ini begitu cepat menyebar, bahkan memakan korban jiwa, hingga akhirnya diumumkan sebagai pandemi dunia termasuk Indonesia.

Khusus di Nusa Tenggara Timur,  kasus Covid-19 pertama muncul ketika pihak RSU Profesor Dr. WZ Johannes Kupang pada April 2020 mengumumkan  hasil swab PCR bahwa seorang warga NTT,  El Asamau, positif covid. Kala itu El baru menyelesaikan perjalanan dari Pulau Jawa. Sebelum kembali ke Alor, kabupaten asalnya, El singgah di Kota Kupang untuk menemui istri dan anaknya bersama orang tua mantu yang adalah warga Kota Kupang.

Begitu tahu positif covid, El Asamau dengan jiwa besar dan hati tegar menjalani isolasi di RSUD Kupang selama kurang lebih dua minggu hingga sembuh. Dengan semangat juang tinggi akhirnya dia dinyatakan sembuh dan dipulangkan.

Semenjak itu, kasus covid di NTT bertambah dari waktu ke waktu. Penularannya hingga pada tingkat mengkhawatirkan karena memakan korban jiwa yang cukup banyak.

Covid-19 yang merebak cepat dan menjadi pandemi ini memicu perhatian serius pemerintah secara hirarki dan juga Komisi IX DPR RI. Misalnya lewat Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, membangun koordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI mencari solusi pencegahan dan penanganan sebelum para ilmuwan berhasil menemukan vaksin untuk menaikkan herd immunity bagi manusia.

Sejak awal tahun 2021, pemerintah mengumumkan vaksin hasil temuan para ilmuwan dan mulai digunakan masyarakat dunia. Vaksin ini cukup efektif menekan penularan covid hingga saat ini.

Partai Golkar NTT ikut berkontribusi mendukung pemerintah mengatasi covid di NTT lewat vaksinasi massal di kabupaten masing-masing.

Kaitan dengan itu Wakil Ketua Komisi IX, Melki Laka Lena, memiliki peran strategis dalam penentuan vaksin bagi rakyat Indonesia. Bahkan Melki secara intens membangun komunikasi dengan pihak Kemenkes hingga menyetujui dana yang nilainya fantastis untuk pengadaan vaksin pertama sinovac, dan selanjutnya astrazeneca, sinopharm, moderna, pfizer dan novavax. Juga satu-satunya vaksin karya anak bangsa “Vaksin Nusantara” yang kini diarahkan Presiden Jokowi menjadi vaksin booster di Indonesia.

Tidak hanya berperan di pusat,  Melki Laka Lena juga berkontribusi besar terhadap pelaksanaan vaksinasi di Nusa Tenggara Timur. Bahkan Ketua DPD Golkar NTT ini terus bekerja sama dengan Kemenkes menyalurkan 200 ribu lebih dosis vaksin lewat partai berlambang beringin bagi masyarakat NTT. Dan terakhir 260 ribu rapid antigen untuk melayani masyarakat di seluruh NTT.

Lebih dari 200 ribu dosis vaksin hasil fasilitasi Golkar ini disebarkan ke seluruh kabupaten/kota se NTT lewat DPD 2 dan YTMI serta kaum milenial dan berbagai lembaga serta institusi lain untuk masyarakat.

“Untuk pandemi Covid-19 ini Partai Golkar sudah berbuat, lewat vaksinasi se NTT sebanyak 200 ribu lebih dosis. Paket vaksin itu sebagiannya vaksinasi dosis pertama dan sebagian lainnya untuk dosis kedua. Pelaksanaan vaksinasi  di bawah koordinasi Yellow Clinic Partai Golkar NTT dan dilakukan serentak di seluruh kabupaten/kota se NTT,” jelas Melki kepada wartawan di Kupang, Rabu (22/12/2021).

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi tersebut menggunakan anggaran gotong-royong Partai Golkar yang totalnya mencapai Rp 6 miliar.

“Ini semua gotong-royong sesama kader, juga anggota fraksi, para pimpinan daerah yang berasal dari Partai Golkar, juga fungsionaris anggota, bakal calon kepala daerah dan bakal caleg yang terlibat. Angka itu kalau dipikir memang besar, tetapi setelah dipikul bersama-sama jadinya ringan,” tandasnya. (thomas duran/tmpg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.