Gubernur VBL Dorong Peningkatan Produksi Pakan Ternak Lokal

Kupang, MITC – Pada Hari ini Kamis (18/05/2023) Gubernur NTT Viktor Bungtilu Lasikodat (VBL) melanjutkan Kunjungan Kerjanya di Kabupaten Ngada dengan didampingi Bupati Ngada Andreas Paru dan Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena dalam peninjauan Lokasi Rumah Produksi Pakan Ternak di Desa Bomari Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada.

“Salah satu konsen atau perhatian kita adalah peningkatan produksi pakan ternak” tegas Gubernur VBL.

“Pengeluaran terbesar seorang peternak adalah pakan ternak itu sendiri. Pengeluaran pakan ternak untuk Pulau Flores mencapai saat ini 550 Miliar Rupiah dan secara keseluruhan Provinsi NTT membutuhkan 1,1 Triliun Rupiah untuk membeli pakan ternak dari luar Provinsi NTT,” Jelas Gubernur VBL.

“Hari ini kita patut memberikan apresiasi Bagi Rumah Produksi Ternak di Desa Bomari ini karena walaupun produksinya disini masih kecil tetapi kita telah memulai langkah untuk membantu mengurangi jumlah uang yang keluar dari Provinsi NTT ke Provinsi lain dalam pembelian pakan ternak”, tutur Gubernur VBL.

Gubernur VBL juga mendorong agar setiap desa punya rumah produksi pakan yang dikelola dengan baik dan memiliki standar produksi supaya pakan yang dihasilkan juga berkualitas dan diterima pasar. Dalam hal ini Gubernur VBL mendorong agar peningkatan produksi pakan ternak lokal dapat terus ditingkatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Saya harapkan setiap desa memiliki Rumah Produksi Pakan Ternak dan perlu diperhatikan juga bahan baku pembuatan pakan harus diambil dari petani-petani lokal dengan harga yang wajar dan tidak merugikan serta tetap memperhatikan kualitas yang sudah ditetapkan rumah produksi pakan”. tambah Gubernur.

Menutup sambutannya, Gubernur VBL mengarahkan untuk pakan ternak yang dihasilkan dijual dengan harga yang sesuai kepada para peternak sehingga bisa terciptanya kesejahteraan baik bagi para petani, peternak maupun rumah produksi pakan.

Sementara itu, Wasdwi Supriaji selaku pembina pelaku-pelaku UMKM Rumah Produksi Pakan Ternak di Desa Bomari menjelaskan dengan mengelola rumah produksi pakan ternak keuntungan mencapai 25%-30% sedangkan untuk petani yang menyediakan bahan baku pakan bisa mendapatkan keuntungan lebih jika dijual di rumah produksi pakan ternak ini.

Lebih lanjut Wasdwi Spriaji menjelaskan segala upaya yang dilakukan guna mewujudkan kemandirian pakan ternak serta untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus petani. (*Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.