KAHMI dan Bank NTT, Bahas Peluang Bersinergi Untuk Pemberdayaan UMKM Hingga Asuransi Nelayan
Kupang, MITC – Rabu, (8/2/2023), Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyambangi PT. Bank NTT membahas beberapa peluang strategis untuk pengembangan ekonomi masyarakat.
Ketua Majelis Pakar Majelis Wilayah KAHMI NTT Anwar Pua Geno mengatakan, kedatangan pengurus KAHMI adalah untuk bersinergi dengan Bank NTT dalam rangka pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Selain itu juga ada isu-isu pemberdayaan sosial. Tadi disampaikan bagaimana Bank NTT memperhatikan nasib para nelayan juga melalui skim-skim kredit atau CSR. Kemudian program di bidang pertanian dan ekonomi kreatif yang selama ini sudah dilaksanakan oleh Bank NTT,” kata Anwar Pua Geno kepada wartawan.
Ia menyampaikan, KAHMI memandang positif kinerja Bank NTT selama ini yang berkolerasi positif dengan misi Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“Tadi Pak Dirut menyampaikan beberapa pilot project atau kerja sama pemberdayaan UMKM. Beliau juga memberikan atensi dan meminta kami melakukan pendampingan-pendampingan dan memediasi terkait dengan kehidupan para nelayan kita,” jelas Anwar Pua Geno.
Ketua DPRD NTT periode 2014-2019 ini memberikan apresiasi kepada Bank NTT yang terlibat dalam mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), pengembangan ekonomi kreatif, Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kuliner, Pariwisata, dan even-even lainnya.
Terkait kritik kepada Bank NTT, Anwar Pua Geno meminta direksi untuk menerima hal tersebut sebagai masukan yang positif bagi Bank NTT.
“Ambil positifnya saja. Ini bisa jadi masukan untuk direksi Bank NTT. Hal-hal yang kurang tentu akan disempurnakan atau ditambahkan, serta ditingkatkan di tahun-tahun yang mendatang,” ujarnya.
Ia menambahkan, masyarakat juga melihat Bank NTT punya banyak kinerja positif, karena ada program pemberdayaan masyarakat yang positif.
“Bahwa ada pemberitaan terkait Bank NTT, itu menjadi masukan dan refleksi kepada manajemen, untuk menjaga Bank ini agar tetap dipercaya menjadi Bank kepercayaan masyarakat NTT. Bank punya mekanisme tersendiri untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” tegasnya.
Anwar menyebut, ujian dan tantangan merupakan hal yang biasa, tapi Bank NTT harus on the track sebagai Bank Pembangunan Daerah untuk melakukan misi-misi perbankan, terutama pemberdayaan ekonomi masyarakat dan mendukung visi dan misi pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sementara itu Kepala Divisi Rencorsec dan Legal Bank NTT Endri Wardono mengatakan, salah satu poin juga yang dibicarakan bersama KAHMI adalah terkait label Halal.
Bank NTT menyambut baik pertemuan dalam rangka meningkatkan sinergitas tersebut, sehingga ke depan produk-produk UMKM binaan Bank NTT akan dilengkapi dengan label Halal.
“Karena produk UMKM kita terutama barang makan minum bukan kita sendiri yang konsumsi, tapi teman-teman lain yang ada di Jawa dan Sulawesi juga menikmati makanan tersebut,” ungkapnya.
Hal berikut yang dibicarakan antara Bank NTT dan KAHMI adalah terkait asuransi untuk nelayan. Selama ini nelayan di NTT tidak punya asuransi. Padahal mereka juga bertarung mencari nafkah dan mempertaruhkan jiwa dan raga.
“Kalau dicover asuransi, itu ada baiknya. Kami akan komunikasikan dengan pihak pemerintah, kira-kira solusinya seperti apa,” ujar Endri Wardono.
Bank NTT dan KAHMI yang terdiri dari kaum intelektual juga membicarakan terkait maping potensi ekonomi, bisnis dan usaha. Dalam waktu dekat Bank NTT dan KAHMI akan membahas model kerja sama terkait maping potensi seperti itu.
“Pertemuan dengan KAHMI sangat positif. Teman-teman KAHMI banyak yang dari dosen, ilmuwan dan akademisi. Mereka juga mensuport Bank NTT dari segala hal, dan melihat pada trek dan rel yang benar. Jadi informasi sekecil apapun itu, harus diverifikasi sehingga tidak menjadi hal yang buruk di publik,” tutup Endri Wardono. (*kn/aat)