Terima Kunjungan BEM KM UGM, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa untuk Kritis dan Berkontribusi
Jakarta, MITC – Pemerintah terus mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan kemajuan bangsa, termasuk dengan melibatkan mahasiswa yang juga menjadi penentu masa depan. Pemerintah juga senantiasa membuka diri bagi insan akademisi tersebut untuk memberi masukan terhadap berbagai kebijakan atau program Pemerintah.
Menerima kunjungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM, Jumat (19/01), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berdiskusi dan menerima sejumlah masukan mengenai berbagai hal terkait dengan perkembangan dunia perekonomian hingga pendidikan.
“Ini sebuah kesempatan bagi adik-adik semua, karena selain kuliah juga aktif di organisasi mahasiswa, relatif jadwal kuliahnya tidak terganggu. Kalau dulu kita beralasan lama (lulusnya) karena beraktivitas di kampus, tapi ini saya lihat semuanya yakin Februari lulus. Jadi luar biasa, selamat,” tutur Menko Airlangga dalam audiensi di selasar Loka Kretagama Kemenko Perekonomian tersebut.
Terkait kegiatan yang akan dilakukan BEM KM UGM ke depannya, Menko Airlangga mengapresiasi seluruh mahasiswa yang aktif di BEM, karena sudah mewakili fungsi mahasiswa untuk kritis.
“Jadi itu memang tugas untuk menganalisis dan mengkaji secara ilmiah. Bahkan, Pemerintah pun mengambil kebijakan dengan impact assessment. Kalau fungsi itu dijalankan mahasiswa ya bagus juga, karena itu menjadi salah satu yang sekarang dalam proses pembuatan UU perlu meaningful participation. Dalam hal ini teman-teman mahasiswa bisa menjalankan fungsi kritis, memberi masukan dalam kebijakan publik,” ungkap Menko Airlangga.
Menurut Menko Airlangga, beberapa kegiatan kemasyarakatan yang harus sering disoroti oleh civitas akademika UGM yakni korupsi dan kemiskinan, termasuk juga isu-isu terkait kesejahteraan yang dihubungkan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyarankan agar para mahasiswa lebih aktif lagi menjalankan kewirausahaan. Lulusan perguruan tinggi juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.
“Program-program dari kantor Kemenko bisa didorong dalam bentuk pelatihan maupun fasilitasi pembiayaan melalui KUR. Ini bisa mendorong entrepreneurship. Untuk kesempatan ke depan, perlu juga soal digitalisasi yang rata-rata diikuti oleh anak muda, termasuk mahasiswa/i UGM. Wave fintech sangat cepat, untuk aplikasinya dijalankan oleh anak muda, dan startup biasanya tidak memerlukan modal yang besar,” pungkas Menko Airlangga. (*Biro KLIP KKBP)