Dalam Safari Politik ke Dapil, Hugo Kalembu Bagikan Sejumlah Tips Merintis Usaha Untuk Kelompok Anak Muda
Tambolaka, MITC – Ketua Fraksi Golkar DPRD NTT, Drs. Hugo Rehi Kalembu, M.Si dalam safari politiknya ke daerah pemilihan (dapil) di Sumba Barat Daya tepatnya di Desa Nangga Mutu, Kecamatan Kodi Utara, menyambangi kelompok Gallu Kalogho sebuah kelompok wirausaha yang beranggotakan puluhan anak muda, pada Rabu, (4/1/2023)
Kepada mediaindonesiatimur.com, politisi senior Golkar ini mengatakan, “Jumlahn anggota kelompok sekitar 40an orang yang sempat berkumpul dan kami berbincang-bincang tentang apa yang sedang digumuli orang-orang muda ini,” ujarnya
“Mereka adalah kelompok wirausaha muda yang sedang galau dengan pelbagai masalah yang sementara dihadapi. Ada yang keluhkan kesulitan sebagai kelompok tani (poktan) misalnya soal ketiadaan air, pupuk, bibit, dan seterusnya. Ada juga yang keluhkan tak adanya fasilitas dan peralatan olahraga bagi mereka yang berbakat . Ada yang ingin membidik usaha penyewaan tenda, kursi dan sound system tapi ketiadaan modal. Ada yang berminat di bidang event organizer tapi fasilitas sangat terbatas, ada yang gagal memelihara ayam petelur karena kurangnya pengetahuan . Ada yang mengeluhkan penyakit babi yang jadi momok anjloknya ekonomi masyarakat, dan lain sebagainya,” beber anggota DPRD 9 periode ini
Lebih lanjut Hugo mengisahkan, “Agar semangat berusaha tidak padam maka diskusi dilanjutkan untuk mencari beberapa alternatif untuk merintis usaha di bidang ekonomi utamanya ekonomi kreatif dengan beberapa kesimpulan sebagai berikut, yang pertama untuk fasilitas olahraga berupa kostum, alat olahraga saya bantu bantu untuk segera direalisasikan, asal ada yang mengorganisirnya. Kedua, untuk kepentingan poktan, masalàh sumur bor dan alat pertanian perlu diusahakan dari bantuan Pemda. Usulan harus masuk sesuai tahapan perencanaan program maupun tahapan perencanaan pembahasan APBD. Ketiga, untuk penyewaan tenda, kursi dan sound system, dan sebagainya perlu diperkuat kelembagaannya, dan dikaji serta dirumuskan mekanisme operasionalnya dan dimohonkan bantuannya kepada lembaga donor dengan penyiapan dana swadayanya. Keempat, usaha di bidang event organizer, dan usaha perbengkelan sederhana supaya dikaji prospeknya, disiapkan kelembagaan pengelolanya. sedangkan dananya bisa dimohonkan kepada pribadi perorangan; bisa dimohonkan bantuan kepada Pemda, baik Pemda Kabupaten maupun Pemda Provinsi NTT melalui tahapan dan mekanisme APBD yang berlaku,” beber Ketua Ormas MKGR NTT ini
“Rencana dan usaha-usaha tersebut diatas harus dirintis secara mandiri sehingga bantuan pribadi, Pemda dan atau pihak ketiga lainnya sifatnya komplementer. Bantuan dari pihak manapun tidak mematikan kreativitas tetapi menjadi cambuk untuk memacu semangat berusaha, dan daya kreasi. Motto yang harus dipegang, ‘sukses lebih ditentukan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain’,” tutup Hugo
Editor : aat