Buntut Masalah Dugaan Penghinaan Kepala Soa Oliana Oleh Kades Laitutun, Masyarakat Minta Camat Letti Dievaluasi

Tiakur, MITC – Permasalahan penghinaan oleh Kepala Desa Laitutun, Polianus Knatwera terhadap Kepala Soa Oliana, Gerson Lewankoru pada 30 Juni 2022 lalu yang tak kunjung mencapai kata sepakat untuk berdamai, berbuntut pada permintaan evaluasi terhadap kerja Camat Letti, Herman Suitela oleh masyarakat Desa Laitutun terkhususnya masyarakat Soa Oliana, pada Sabtu, (16/7/22), di Desa Laitutun Kecamatan Letti Kabupaten Maluku Barat Daya

Herman Suitela selaku camat di anggap cuek dan seolah-olah tidak mampu menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi.

“Selaku pimpinan wilayah di Kecamatan Letti, mestinya seorang Herman Suitela berperan aktif untuk menyelesaikan masalah yang tengah terjadi di masyarakat bukannya melimpahkan semua penyelesaian kepada Ketua Latupati beserta jajaran tanpa pendampingan dari camat,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Soa Oliana, Yohanes Kaary

Yohanes juga menambahkan bahwa selaku masyarakat adat Soa Oliana yang ada di Laitutun meminta Bapak Bupati Maluku Barat Daya untuk segera dapat mengevaluasi kinerja Herman Suitela selaku Camat Letti

“Kami dari masyarakat adat Soa Oliana di Laitutun meminta agar Pak Bupati Maluku Barat Daya untuk segera mengevaluasi kinerja Camat Letti karena bagi kami Camat Letti di anggap tidak bisa menyenangkan hati masyarakat dan terkesan membiarkan kegaduhan terjadi di kalangan masyarakat,” tandasnya

Senada dengan Yohanes Kaary, Yosep Kolway yang juga merupakan salah satu tokoh adat Soa Oliana merasa bahwa Herman Suitela selaku Camat Letti bukannya menyenangkan hati masyarakat melainkan mengecewakan hati masyarakat khususnya Soa Oliana

“Selaku masyarakat adat dari Soa Oliana, kami merasa sangat kecewa dengan kinerja Camat Letti yang kami anggap tidak mampu menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi di Desa Laitutun sampai sekarang,” ujar Kolway

Kolway juga menjelaskan bahwa sebelumnya sudah dilakukan mediasi terkait permasalahan ini dan masyarakat adat Soa Oliana telah menawarkan beberapa poin tuntutan untuk disepakati guna menyelesaikan permasalahan, namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjut dari camat terkait realisasi tawaran poin tersebut,”

“Pemimpin Kecamatan seperti ini tidak pantas untuk dipertahankan lagi, untuk itu kami meminta Bupati untuk segera mengevaluasi kinerja Herman Suitela selaku Camat Letti bila perlu mencopotnya dari jabatan Camat Letti, jika hal ini terus dibiarkan maka kami tak segan-segan membuat kegaduhan di Letti,” tandasnya

Untuk diketahui, pada 30 Juni 2022 yang lalu terjadi dugaan penghinaan lewat kata-kata yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Laitutun, Polianus Knatwera terhadap Kepala Soa Oliana, Gerson Lewankoru yang mengakibatkan kegaduhan di tengah masyarakat Desa Laitutun. Hal ini sudah dimediasi dan dari Soa Oliana dalam mediasi tersebut menawarkan beberapa poin untuk penyelesaian persoalan dugaan penghinaan tersebut, yang antara lain :

1.Kepala Desa Laitutun harus meminta maaf dan mengakui Soa Oliana adalah Marna Orleta Orruhnue di Desa Laitutun

2. Ke depan bahasa penghinaan yang disampaikan Kepala Desa Laitutun kepada Soa Oliana tidak boleh terulang lagi
dua poin tersebut harus di muat dalam sebuah surat pernyataan bertanda tangan di atas meterai 10.000, namun sampai dengan saat ini belum ada tindak lanjut atas proses mediasi dan poin-poin tawaran tersebut oleh Camat Letti. (*filep/aat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.