Disaksikan Deputi Bank Indonesia, Bank NTT Sumbang 10 Tong Sampah Sebagai Bentuk Dukungan Untuk Pasar Digital Batu Cermin

Labuan Bajo, MITC – Pasar Batu Cermin yang terletak di dalam kota Labuan Bajo, selama ini dikenal sebagai pasar tradisional. Dan, pedagang pasar berjualan hingga badan jalan. Sampah yang berserakan dimana-mana, kian memperparah kondisi ini. Tak pelak, selama beberapa hari terakhir, para pegawai Bank NTT Cabang Labuan Bajo dibantu puluKeterangan foto: Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, menyerahkan secara simbolis satu dari 10 tong sampah sumbangan Bank NTT untuk kebersihan Pasar Batu Cermin Labuan Bajo, Rabu (11/5/2022) yang diterima Wakil Bupati Manggarai Barat, dr Yulianus Weng. Momen ini disaksikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ny. Aida S. Budiman dan para pejabat dari BIhan anggota Satpol PP dan dari kepolisian serta warga, mereka membersihkan lokasi pasar.

Untuk mengurai masalah pembuangan sampah maka Bank NTT menyiapkan 10 unit tong sampah. Disaksikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ny. Aida S. Budiman, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menyerahkan secara simbolis satu tong sampah yang diterima oleh Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng. Ketika menyerahkan 10 tong sampah itu, Dirut Alex menyampaikan bahwa bantuan ini adalah wujud dukungan Bank NTT terhadap upaya Pemda Manggarai Barat dalam strategi menjadikan Labuan Bajo sebagai ibukota kabupaten yang layak dari sisi lingkungan.

Kepada media, beberapa saat sebelumnya, Dirut Alex menegaskan bahwa Labuan Bajo sudah dijadikan sebagai destinasi pariwisata super premium sehingga kota ini mesti terproteksi secara baik. Lingkungannya harus bersih dan ini tidak hanya diwujudkan dalam satu dua hari melainkan, masyarakat pun berperan besar di dalamnya.

“Labuan Bajo ini adalah destinasi wisata yang telah ditetapkan oleh bapak presiden sebagai destinasi super premium. Nah ada fakta yang kita temukan, ternyata di pasar masih sangat banyak sampah. Para pedagang pun mesti diajarkan tentang bagaimana mereka mepunyai rasa memiliki tempat usahanya. Ini adalah tempat mereka mencari makan, sehingga harus selalu bersih karena tidak mungkin setiap hari ada yang datang untuk membersihkannya,”tegas Dirut Alex. Malah dia sangat menyayangkan jika di Labuan Bajo, masih ada pasar yang kumuh dan kotor, karena tidak sinkron dengan status yang disandangnya saat ini, yakni destinasi wisata super premium.

Sementara dr Yulianus Weng pada kesempatan itu, atas nama Pemda setempat, mengucapkan terimakasih kepada Bank NTT yang sudah bekerja melamaui mottonya, ‘Melayani Lebih Sungguh’.

Beberapa saat seusai penyerahan, semua yang hadir bertepuk tangan, sembari menghimbau pedagang setempat untuk selalu menjaga kebersihan pasar. (*Humas Bank NTT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.