Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Melki Laka Lena Sebut NTT adalah Indonesia Mini
Oelamasi, MITC – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena atau akrab disapa Melki Laka Lena menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terhadap Bhinneka Tunggal Ika) bagi masyarakat kecamatan Amarasi Selatan di aula wisma St. Fransiskus Xaverius Buraen, Sabtu, (16/04).
Sosialisasi acara empat pilar ini mengusung tema Memperkokoh Keberagaman di NTT Melalui Empat Pilar Kebangsaan yang di pandu oleh moderator Agustinus Nunang. Hadir juga Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe.
Dalam sosialisasi ini Melki Laka Lena menyebut NTT adalah Indonesia Mini, pasalnya secara geografis, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah gambaran Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan memiliki komposisi penduduk yang beragam.
“NTT adalah Indonesia Mini. Karena kalau kita lihat secara geografis, Nusa Tenggara Timur juga adalah provinsi kepulauan. Saat ini sedang diperjuangkan untuk diakui oleh Undang-Undang (UU). Laut di antara pulau-pulau adalah pemersatu setiap pulau di NTT. Selain itu, NTT juga memiliki komposisi penduduk yang beragam dalam segi agama dan suku. Semua hidup berdampingan. Kita lihat di NTT mesjid berdampingan dengan gereja dan saling menjaga toleransi saat ramadhan,” jelas Ketua Partai Golkar NTT ini, dalam keterangannya kepada media ini, Sabtu, (23/04)
Dari segi agama, Lanjut Melki, NTT adalah rumah dari 6 agama di Indonesia dan juga menjadi rumah bagi kepercayaan adat lainnya seperti Merapu di Sumba dan Jingi Tiu di Sabu yang telah hidup berabad-abad sampai saat ini, sebelum kedatangan agama yang diakui di Indonesia saat ini.
Melki dalam kesempatan tersebut mengatakan empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang bagi rakyat Indonesia agar merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana. Karena menurutnya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat.
Sementara Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe mengatkan pemahaman 4 pilar kebangsaan untuk warga Kabupaten Kupang berarti semua harus satu suara.
“Kita jangan ada beda-beda, kita semua harus satu untuk membangun Kabupaten Kupang dari desa,” ujar Wakil Bupati.
Dia menghimbau agar masyarakat Kabupaten Kupang harus terus menjaga Bhineka Tunghal Ika karena khusus wilayah Amarasi Selatan merupakan masyarakat yang majemuk karena banyak etnis yang tinggal di wilayah ini.
“Kita tetap sepakat dan tetap satu NKRI harga mati dan Pancasila itu satu tanpa tawar menawar sementara pilar UUD 1945 merupakan payung terbaik bagi kita semua,” tegas Manafe. (*Igo/Alberto Tatibun)