Melki Laka Lena Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada WKRI NTT

Kupang, MITC – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena atau akrab disapa Melki Laka Lena menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terhadap Bhinneka Tunggal Ika) bersama Pengurus dan Anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) NTT serta pemuda milenial Kota Kupang di Aula Poltekes Kemenkes Kupang, Senin (28/3/2022).
Sosialisasi acara empat pilar ini mengusung tema Internalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan Memperkokoh Peran Pemuda dan Perempuan di Masa Pandemi yang dipandu oleh Direktur Poltekes Kemenkes Kupang Dr. Katrin Wagu.

Melki Laka Lena menyebutkan, sebagai anggota MPR RI, pihaknya memiliki tugas untuk mewartakan dengan lantang tentang Empat Pilar Kebangsaan yang merupakan rumah besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam penjelasannya, Melki mengatakan, Pancasila merupakan Dasar dan Ideologi Negara, sebagai filsafat dan pikiran yang mendalam, Pandangan Hidup Bangsa Indonesia dan sebagai Pemersatu Bangsa.

“Sebagai ideologi Negara, Pancasila harus dimaknai sebagai system kehidupan nasional termasuk etika/moral, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan kemanan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia,” jelas Ketua Partai Golkar NTT ini.

Sedangkan UUD Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, menurut Melki mengatur empat hal penting, yaitu prinsip kedaulatan rakyat dan negara hukum, pembatasan kekuasaan organ—organ negara, mengatur hubungan antar lembaga-lembaga negara dan mengatur hubungan kekuasaan antar lembaga – lembaga negara dengan warga negara.

Lebih Lanjut Melki menjelaskan, dipilihnya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara dikarenakan Negara Kesatuan dianggap Iebih menjamin persatuan yang kuat dan menjunjung tinggi otonomi dan kekhususan daerah sesuai dengan budaya dan adat istiadatnya.

Sedangkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara, Menurut Melki merupakan gambaran keberagaman bangsa Indonesia yang terdapat banyak suku, agama, ras, budaya, adat, bahasa, dan Iain sebagainya namun tetap satu kesatuan sebangsa dan setanah air.

“Sisi lain, ada wawasan kebhinekaan yang menerima dan memberi ruang hidup bagi aneka perbedaan seperti aneka agama/keyakinan, budaya, bahasa daerah serta unit politik tertentu sebagai warisan tradisi budaya,” ungkapnya.

Melki Laka Lena dalam sosialiasi ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh kelompok pemuda dan perempuan yang merupakan kelompok rentan di masyarakat. Kedua kelompok ini menurut Melki tidak luput dari krisis pandemic Covid-19 yang menghantam berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, kesehatan mental bahkan kekerasan rumah tangga yang kerap dihadapi kelompok perempuan selama masa pandemi.

Oleh karena itu, Melki Laka Lena mengajak kelompok perempuan dan pemuda khususnya di Kota Kupang untuk bahu-membahu saling mendukung sesama pemuda dan perempuan di Masa Pandemi.

“Dengan semangat Nilai-Nilai 4 Pilar, Pemuda dapat perempuan diharapkan memperkuat perannya di masa pandemi Covid-19 dengan membantu menyebarkan informasi yang benar dan memberantas HOAX terkait perkembangan pandemi Covid-19, mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi sebagai upaya menghambat perkembangan Covid-19 serta berkontribusi untuk mencari dan menciptakan solusi masalah-masalah sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh krisis Covid-19 baik secara individu maupun gotongroyong dengan berorganisasi,” ajaknya.

Sementara Ketua Presidium I WKRI NTT, Ety Seran-Bekak dalam sambutannya mengajak anggota WKRI untuk memahami empat pilar dengan baik supaya bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari sehingga dapat mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur dan sejahtera.

“Semoga dengan adanya sosialisasi ini, WKRI sebagai organisasi masyarakat dapat menjadi motor untuk bisa mensosilasikan empat pilar kebangsaan ini keseluruh lapisan, baik di tingkat cabang, ranting maupun bagi generasi – genarasi penerus, generasi milenial untuk hidup berbangsa dan bernegara yang baik. Apalagi di era globalisasi, masuknya budaya asing dapat menyebabkan pengaruh negative sehingga dengan adanya pemaparan empat pilar kepada WKRI ini bisa lebih memfilter sehingga kondusifitas NKRI terus terjaga” pesannya.

Di penghujung acara Sosialisasi, Melki Laka Lena mengajak 150 peserta sosialisasi menyanyikan lagu Pancasila Rumah Kita ciptaan Alm. Franky Sahilatua. (*go/aat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.