Catatan Menggugah Inche Sayuna Tentang Kunjungan Jokowi ke TTS
Soe, MITC – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja Nusa Tenggara Timur pada tanggal 23-24/03/2022 khususnya di Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Belu.
Terkait kunjungan Jokowi ke Timor Tengah Selatan (TTS), Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Dr. Inche D.P. Sayuna, SH., M.Hum., M.Kn yang merupakan anggota DPRD dari wilayah pemilihan TTS, memberikan atensi melalui sebuah tulisan pendek, yang seakan mewakili perasaan rakyat TTS.
“Hari ini Pak Presiden Jokowi mengunjungi kampung kebanggaan kami di Timor Tengah Selatan.
Sungguh, Dia Sosok pemimpin yang paling berkarisma (dan) mampu menggugah perhatian warga. Potret personality politics yang dimilikinya sempurna,” sebut Inche
“Dalam teori sosiologis sebagaimana dijelaskan oleh Max Weber, kharisma lebih ditekankan pada kemampuan seorang tokoh atau pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa dan mistis. Saya memahami karakteristik karisma Jokowi muncul bersamaan dengan situasi lingkungan yang mempengaruhinya, yaitu beliau seseorang yang memiliki bakat yang luar biasa, sejumlah ide yang radikal untuk memecahkan krisis atau persoalan, rakyatnya percaya bahwa beliau memiliki kemampuan yang bersifat transendental dan supranatural, serta adanya bukti yang berulang bahwa apa yang dilakukan itu mengalami kesuksesan,”
“Masyarakat histeris dan nekat menerobos barikade pasukan pengaman presiden (paspampres) yang menghadang hanya untuk menyapa dan bisa berfoto. Ada yang menangis , berteriak dan mengelu-elukan namanya. Jarak antara dirinya (Jokowi, red) dengan rakyatnya begitu dekat, dan dia merasa nyaman berada ditengah rakyatnya melalui senyumannya dan lambaian tangannya yang tak pernah lepas,”
“Saat sedang berbincang dengan sekolompok ibu-ibu dengan anak-anak yang kurang gizi dipandu Kepala BKKBN RI, Bapak Gubernur NTT membisiki beliau bahwa di sana ada pimpinan DPRD NTT dan Pimpinan Gereja. Beliau secara spontan berjalan ke arah kami dengan sedikit menunduk dan santun menyapa, “Titip anak-anak (dengan) stunting, mohon dibantu ya Bu”. Pesan yang sangat sederhana
tapi bermakna sangat kuat. Beliau paham betul bahwa persoalan stunting adalah kerja konvergensi. Pemerintah dan DPRD serta tokoh agama dan tokoh masyarakat serta seluruh stakeholder harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini,”
“Terima kasih Bapak Presiden, terima kasih perhatianmu bagi kampung kami TTS yang berada pada posisi tertinggi angka stuntingnya (48,3 %) tapi juga perlu dicatat, paling berhasil dan cepat menurunkan angka stuntingnya. Keberhasilan TTS menurunkan angka stunting akan menjadi indikator menurunnya stunting di NTT dan juga Indonesia. Kalau TTS bangkit, maka NTT juga akan bangkit dan Indonesia juga akan maju,” urainya dalam tulisan singkat yang diterima media
Inche mengakhiri catatannya dalam bait doa, “Kami sangat mengasihimu dengan cinta kami yang tulus. Terima kasih untuk dedikasimu bagi negeri. Kami akan terus mendoakanmu dari ruang doa pribadi kami masing-masing agar engkau diberi kekuatan, kesehatan, sukacita dalam memimpin negeri ini, membawa rakyatmu menjemput kesejahteraan sesuai amanat konstitusi kita.” (*is/aat)