Gandeng BKKBN NTT, Melki Laka Lena Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga Dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Di Desa Fatukanutu
Kupang, MITC – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena melakukan sosialisasi penguatan pendataan keluarga dan kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi NTT di Gereja Bethesda Tooh, Desa Fatukanutu, Kec. Amabi Oefeto, Kab. Kupang, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Peserta kegiatan ini adalah masyarakat, kader KB, tokoh perempuan dan pemuda yang menyebar dari 4 desa yaitu Desa Fatukanutu, Desa Kairane, Desa Oefeto, dan Desa Fatuteta.
Kegiatan dibuka Wakil Bupati Kab. Kupang, Jerry Manafe, didampingi Kepala Bidang KSPK. Perwakilan BKKBN Prov.NTT. Mikhael Yance Galmin, dan Kepala Desa Fatukanutu, Iwan S. Bekawati, SE.
Melki Laka Lena dalam kegiatan sosialisasi mengatakan Stunting (gagal tumbuh) merupakan ancaman utama terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dan akan menjadi ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Melki menekankan elemen kunci mewujudkan keberhasilan Program Bangga Kencana BKKBN adalah penanganan masalah Stunting.
Untuk itu Melki mengharapkan dukungan masyarakat, khususnya, kaum milenial, untuk bersama bergerak, bekerja menurunkan stunting melalui mulai pola hidup sehat, dengan menyebarkan informasi tentang pencegahan dan penanggulangan stunting, makan dengan menu beragam, termasuk pangan local, tidak mengkonsumsi minuman alkohol, rokok dan narkoba memiliki hubungan pacaran yang sehat dan pernikahan yang direncanakan dengan matang untuk melahirkan anak yang dipersiapkan.
Melki juga mengungkapkan bahwa sesuai dengan amanat Peraturan Presiden RI No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN RI diberi peran sebagai Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting untuk mempercepat sosialisasi dan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).
Selain itu, untuk mewujudkan cita-cita itu pemerintah pusat dalam mendorong kementerian kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, kata Melki, DPR RI bersama pemerintah pusat telah menyetujui 80 persen dana alokasi khusus kesehatan langsung dikelola puskesmas. Dana tersebut digunakan untuk peningkatan sarana dan prasarana 4.741 puskesmas.
Kemudian, bantuan operasional kesehatan (BOK) dan penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, serta penyediaan bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk 10.203 Puskesmas.
Selain Dinas Kesehatan, BKKBN juga diberi porsi besar untuk mengurus pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga berencana.
Wakil Bupati Kab. Kupang, Jerry Manafe dalam sambutannya mengajak masyarakatt untuk bersama – sama menekan angka stunting di kabupaten Kupang dengan cara menjaga pola hidup sehat terutama bayi-balita dan ibu hamil.
Jerry Manafe juga meminta meminta BKKBN Provinsi dan Kabupaten untuk selalu bersinergi dalam melakukan kegiatan – kegiatan penurunan stunting.
“Sinergi itu penting, karena ego dari masing – masing instansi sangat tinggi, sehingga terkesan provinsi jalan lain, kabupaten jalan lain”, pesan Jerry.
Kepala Desa Fatukanutu, Iwan S. Bekawati juga memberikan apresiasi kepada Melki Laka Lena walau ditengah kesibukannya masih menyempatkan diri mengunjungi masyarakat di desa mereka. (*Tim)