100 Anak Korban Seroja di Kabupaten Kupang Akan Terima Layanan Dukungan Psikososial

Kupang, MITC – Pada Jumat, (20/08/2021) lalu, bertempat di gedung Gereja Eklesia Airkom Kelurahan Naibonat, dilangsungkan acara seremonial pembukaan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) NTT tahun 2021. Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Tanoto Foundation (TF) dan IPSPI (Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia) dengan tujuan untuk menangani masalah psikososial yang dialami oleh keluarga rentan di dua lokasi yakni Desa Noelbaki Kecamatan  Kupang Tengah dan Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Adapun jumlah anak yang ditangani oleh Tim LDP, terdata 50 anak di Desa Noelbaki dan 50 anak Kelurahan Naibonat.

Dalam Laporan pembuka yang disampaikan oleh Koordinator Wilayah LDP NTT 2021, Marianus Jago, menjelaskan tentang mekanisme penanganan serta personil tim LDP NTT yang terdiri dari tim 10, yakni 2 orang psikolog, 6 orang pekerja sosial profesional dan 2 asisten peksos. Mereka dibekali ilmu pengetahuan tentang proses penanganan psikososial melalui diklat yang dilaksanakan pada awal bulan Juli yang lalu tentang tahapan proses pertolongan mulai dari home visit, asessment , rencana intervensi dan pelaksanaan intervensi sampai pada evaluasi serta rujukan dan terminasi, kegiatan ini akan dilakukan selama 3 bulan terhitung  dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2021″ ungkap Marianus

Diakhir sambutannya Marianus mengatakan, “bila kita belum mampu menjadi pensil yang dapat menulis kebahagiaan orang lain, biarlah kita menjadi penghapus yang dapat menghilangkan penderitaan sesama,” ujar pengurus IPSPI NTT ini

Pendeta Leonard Fay dalam sambutannya sebagai tokoh agama, mengatakan bahwa, “biar badai sekencang apapun bila ditatap dalam kacamata iman semuanya merupakan kehendak Tuhan yang harus kita jalani sesuai keyakinan kita masing-masing.”

Sedangkan Sekretaris Kelurahan Naibonat, mewakili Pemerintah setempat pada kesempatan ini meminta agar penyelenggara memperbanyak jumlah anak penerima manfaat, menurutnya perlu ada pendataan tambahan khususnya di sekitaran gereja Elim karena 50 anak yang didata belum cukup mewakili semua kelurahan Naibonat yang tertimpa bencana badai,” ujarnya

Sekretaris IPSPI NTT, Eligius Adt  pada kesempatan ini, mengatakan bahwa menjadi pekerja sosial profesional tidak cukup hanya memperoleh ilmu pengetahuan tapi perlu ada kode etik, sikap dan perilaku yang baik dalam menyelesaikan persoalan. Soal ciri-ciri  anak traumatik, secara umum ketika bersama teman-teman saat bermain kelihatan tidak ada persoalan tapi bila saat sendirian peristiwa menakutkan itu akan kembali menghantui perilaku anak yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu ada terapi psikososial yang optimal untuk mengembalikan psikis dan sosial anak seperti sedia kala.” bebernya

Pada sambutan terakhir sekaligus membuka kegiatan dengan resmi adalah Special Program Tanoto Foundation Jakarta, Arnoldus Apaut. Dalam Sambutannya beliau menyampaikan, “terima kasih kepada Pemerintah Daerah khususnya pihak kelurahan yang telah memberi kesempatan kepada tim LDP memberikan layanan dan dukungan psikososial bagi korban badai seroja di Kabupaten Kupang. Arnoldus juga menceritakan tentang situasi awal sebelum kerjasama dengan IPSPI terlebih dahulu menghadap Gubernur NTT untuk mendiskusikan kegiatan ini dan Pak Gubernur sangat mendukung untuk melakukan kegiatan kemanausiaan ini, dengan ketentuan semua proses dan hasil harus bisa dilaporkan sesuai mekanisme dan bila perlu ciptakan waktu agar bisa dipantau langsung oleh Pemda Kabupaten maupun Pemda Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tutupnya

Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, RT, RW,  Ketua LPM, Lurah Naibonat, tokoh agama sejumlah pejabat dilingkungan IPSPI NTT dan Tanoto Foundation Jakarta. *(AAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.