Pelaku UMKM ApaSa Terima Vaksin Massal, Difasilitasi Mohammad Ansor dan Riesta Megasari
Kupang, MITC – Pelaku UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) di Kota Kupang, Kamis (3/6/2021), menerima vaksin. Vaksinasi massal di Sentra UMKM ApasA, Jalan Frans Seda, Bundaran Patung Tirosa, Kupang pukul 09.00 – 12.00 Wita dimaksud mendorong herd immunity (kekebalan berkelompok) bagi pelaku usaha NTT khususnya Kota Kupang.
Dalam kegiatan itu Muhammad Ansor, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT dari Fraksi Golkar, ikut hadir memantau. Ansor didampingi Direktur RSJ Naimata Kupang, dr. Aletha Pian, MPH, yang turun langsung memantau dan memastikan vaksin terhadap pelaku usaha.
Pelaksanaan vaksin ini terjadi difasilitasi R. Riesta Ratna Megasari lewat Dinas Kesehatan NTT dan UPTD RSJ Naimata.
Tak kurang 100 pelaku UMKM yang tergabung dalam komunitas ApasA menerima vaksin secara cuma-cuma ini.
R. Riesta Ratna Megasari yang biasa disapa Mega Aklis yang juga Ketua IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kota Kupang mengatakan, pelaku UMKM harus menjadi prioritas karena mereka sering berinteraksi dengan pembeli dan masyarakat luas.
“Harapan saya setelah vaksin kedua nanti akan terbentuk kekebalan tubuh sehingga kita bisa sama-sama mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Kupang khususnya, dan NTT pada umumnya,” kata Mega Aklis, yang juga salah seorang pengurus DPD Golkar NTT, seperti dilansir dari kabarntt.co
Mega Aklis meminta pelaku ekonomi yang belum divaksin, agar datang ke UPTD RSJ Naimata untuk segera divaksin.
Sementara Muhamamad Ansor mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan NTT beserta seluruh jajarannya atas kerja samanya sehingga pelaksanaan vaksinasi bisa berlangsung baik.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan NTT atas kerja samanya sehingga pelaksanaan vaksin hari ini dapat berjalan dengan baik,” kata Ansor.
Ansor yang sangat peduli dan getol memperjuangkan kesehatan warga pada massa pandemi Covid-19 ini mengaku sudah meminta Dinas Kesehatan agar setelah vaksin untuk tenaga kesehatan, pelayan publik dan lansia, maka tahap kedua sejak April diprioritaskan kepada pelaku ekonomi, guru dan para siswa ketika menghadapi belajar tatap muka nanti.