Polemik Keabsahan Wabup Ende, PADMA dan KOMPAK Indonesia Bentuk Tim Investigasi
Kupang, MITC – Kemelut pelantikan Wakil Bupati Ende, Erik Rede, pekan lalu menyita perhatian luas. Termasuk PADMA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian) Indonesia yang membentuk tim investigasi mengurai kemelut ini.
Dari rilis PADMA Indonesia yang diterima media ini, Senin (31/1/2022), PADMA Indonesia bekerja sama dengan KOMPAK (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi) Indonesia, insan pers yang independen dan berintegritas sudah membentuk Tim Investigasi Khusus Pilwabup Ende.
Rilis yang ditandatangani Gabriel Goa sebagai Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia dan Ketua KOMPAK Indonesia itu menyebut bahwa tim ini menyasar beberapa fokus investigasi.
Pertama, melakukan investigasi khusus di Ende, Kupang dan Jakarta tentang proses, cara dan prasyarat formil maupun materil dalam Pilwabup Ende.
Kedua, melalui KOMPAK Indonesia melakukan investigasi khusus terkait dugaan politik transaksional dalam Pilwabup Ende.
Ketiga, bekerja sama dan berkoordinasi serius dengan pihak Ombudsman RI, Komnas HAM, Komisi II DPR RI, Komisi III DPR RI dan KPK RI untuk mengungkap aktor intelektual yang bermain dalam Pilwabup Ende.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, melantik Erik Rede menjadi Wakil Bupati Ende, Kamis (27/1/2022) malam. Pelantikan itu dipercepat sehari dari jadwal sebelumnya yang sudah dikeluarkan Sekda Ende.
Pelantikan itu juga ramai diperbincangkan karena Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen OTDA tanggal 27 Januari 2022 lebih awal menarik dua SK Mendagri yaitu SK No.132.53/879/OTDA tanggal 25 Januari 2022 dan SK No. 132.53-67 Tahun 2022 tanggal 19 Januari 2022 sebagai dasar pelantikan Wakil Bupati Ende. (*AAT)