DPW PPNI NTT Terima Kado HUT 47 Dari Melki Laka Lena

Kupang, MITC – Dalam rangka Hari Perawat Nasional dan HUT organisasi Profesi Perawat yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Ke-47 tahun pada tanggal pada 17 Maret 2021, Wakil ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menyumbang sejumlah Alkes dan PMT biskuit ibu hamil untuk Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI NTT.

Bantuan tersebut berupa APD sebanyak 250 pcs, Masker Medis 2000 pcs dan PMT Biskuit Ibu Hamil 100 box yang diserahkan oleh Tenaga Ahli Daerah, Peter Nenohay bersama tim di kantor DPW PPNI NTT, Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Senin (15/03/2021).

Ketua DPW PPNI NTT, Aemilianus Mau, S.Kep, Ns, M.Kep., mengucapkan terima kasih berlimpah atas kepedulian dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena terhadap perawat di Nusa Tenggara Timur.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada pak Melki karena sudah memperhatikan perawat Nusa Tenggara Timur yang bertepatan dengan hari baik atau hari ulang tahun perawat se-Indonesia. Bantuan ini sangat berarti bagi kami sebagai garda terdepan untuk upaya pencegahan covid dimana kita masih menghadapi keterbatasan APD. Ini sangat bermanfaat bagi teman – teman kita yang di lapangan baik di rumah sakit maupun puskesmas dan bantuan ini akan segera kami salurkan ke 22 kabupaten kota di Nusa Tenggara Timur,” ungkap Aemilianus.

Aemilianus Mau juga meminta bantuan dari Emanuel Melkiades Laka Lena selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR RI untuk memperhatikan dan memperjuangan kesejahteraan perawat.

“Saat ini ada banyak perawat yang bekerja sebagai status sukarela, ada yang magang ada pun yang kontrak daerah tapi dengan yang gajinya yang masih dibawah standar upah minimum Provinsi maupun Kabupaten. Harapannya mereka – mereka yang sudah berjasa bisa diangkat menjadi CPNS atau PPPK tanpa melalui tes yang begitu rumit karena mereka sudah berjasa bagi negara,” pinta Aemilianus.

Selain itu, Aemilianus meminta perhatian tenaga perawat yang sudah ASN atau sudah berstatus jelas juga diperhatikan kesejahteraannya.

“Karena perawat ini bekerja 24 jam dalam memberikan pelayanan berperan ganda selain menjadi peran profesinya, dia juga menjalankan perperan profesi kesehatan lain karena keterbatasan. Dan ini belum dilihat oleh negara sehingga kedepannya tolong dihitung secara baik dan mendapat penghargaan secara profesional sehingga mereka terbangun motivasinya untuk memberikan pelayanan berkualitas pada masyarakat,” harapnya.

Selain itu, Aemilianus Mau juga meminta perhatian dari Pemerintah terkait penyaluran dana covid untuk tenaga perawat.

“Informasi yang kami dapat ada perawat yang sudah berikan pelayanan sudah sampai 7 bulan, tetapi belum menerima. Ada yang menerima tapi tidak sesuai dengan regulasi yang ada, jumlahnya sedikit. Ini persoalannya dimana? Sehingga seperti ini agar segera diselesaikan dan tidak menimbulkan demotifasi dalam memberikan pelayanan karena mereka sudah bertaruh nyawa terhadap dirinya dan juga anggota keluarganya, ini juga perlu menjadi perhatian oleh Pemerintah dan juga DPR,” tutupnya.

Melki Laka Lena melalui pesan WhatsApp, mengatakan bangga karena luar biasa peran perawat dalam berperan aktif membantu pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas sampai ke desa kelurahan bahkan ke pelosok NTT dan Indonesia.

“Apreasiasi yang tinggi harus diberikan secara memadai termasuk upaya mendorong tenaga perawat bisa berperan dan diupah oleh Pemda Provinsi atau Pemda Kota dan Kabupaten, ataupun pola lain yang memungkinkan untuk kesejahteraan perawat. Kita akan usahakan itu,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.