Forum KMSJ Gelar Diskusi Daring Bertema “Ketahanan Pangan Desa di Tengah Pandemi Covid-19”
SUMBA, MEDIAINDONESIATIMUR.COM – Forum Komunikasi Mahasiswa Sumba di Jawa melakukan diskusi via aplikasi zoom terkait Ketahanan Pangan Desa di Tengah Pandemi Covid-19 pada hari Sabtu, (06/06/2020). Diskusi ini di hadiri oleh 4 pembicara yakni Euike Widhi Wardhani (Pekerja Lapangan Yayasan Trukajaya, Marthen Rogowino Biro ( Kepala Desa Tebara Sumba Barat), Apollos Dewa Praing (Kepala Desa Anajaika Sumba Tengah), Yeheskiel Dangi Loja (Kepala Desa Wairasa Sumba Tengah) dan di moderatori oleh Masen Sobang.
Seperti di rangkum oleh media ini, pembicara menegaskan bahwa dalam kondisi Pandemi sebenarnya desa di Sumba tidak bisa di samaratakan keadaan dengan desa di Jawa. Sejauh ini belum membutuhkan dana sosial karena kondisinya masih terpantau stabil. Bantuan Langsung Tunai (BLT) malah menambah persoalan sosial. Dimana terjadi nya di polemik di tingkat bawah.
Desa sebenarnya punya cara sendiri untuk bertahan di tengah pandemi covid-19, contohnya desa Tebara membuat lumbung pangan. Bisa diadakan koperasi desa dimana masyarakat bisa pinjam dengan mengadaikan ladangnya atau sawah tetapi bisa mengelola kembali kebun atau ladangya. Akan berbeda halnya jika mereka meminjam kepada tengkulak atau pemilik modal.
Selain itu dalam kondisi ini rakyat perlu bergerak untuk bertahan, pemerintah memperhatikan maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Marthen Rogawino Bera Kepala Desa Tebara Kepada mediaindonesiatimur.com saat dikonfirmasi via whatsapp mengatakan persoalan sebenarnya kompleks tetapi banyak solusinya. Apa yang dibutuhkan masyarakat desa sangat simpel yaitu tersedianya air dan irigasi, sehingga masyarakat desa bisa meningkatkan produksi pangan. Jadi ketahanan pangan maupun kedaulatan pangan tergantung pada dua hal tersebut, pungkasnya.
Lanjut Marthen persoalan selanjutnya adalah pemasaran dan strategi pasca panen. Kelemahan Pemerintah Desa selama ini adalah tidak aktifnya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai social enterprise atau perusahaan sosial yang akan membangkitkan ekonomi masyarakat desa dan UMKM. Bumdes memiliki peran yg sangat penting untuk menjaga perputaran ekonomi di desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tuturnya.
“Desa adalah kesatuan wilayah terkecil yang dengan segala potensi lokalnya dapat membangun imunitas lokal atau ketahanan dalam segala bidang termasuk pangan. Pertanian dan perkebunan adalah dua sektor andalan desa yang jika di garap dengan serius akan menjadi tameng atau pertahanan terhadap kerentanan sosial akibat bencana alam, non alam, maupun bencana sosial,” tutup marthen. (TY/MIT)