Jumpa Jemaat GMIT Pondok Pengharapan Kota Kupang, Melki Laka Lena Singgung Stunting, UMKM, Hingga Kelor

Ba’a, MITC – Senja hampir berlalu, namun ratusan warga yang memadati GMIT Pengharapan, Yayasan Tunas Gloria, Pemuda Betel Kota Kupang yang terletak di Kelurahan Belo,.Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, masih setia menunggu.

“Bapak masih dalam perjalanan dari Rote. Hari ini ada kegiatan di sana,” terang salah seorang staf dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Partai Golkar, Emanuel Melkiades Laka Lena.

Ya. Pada hari Senin, 13 Maret 2023, Pukul 16.30, Anggota DPR RI dari Dapil NTT 2 itu ada agenda sosialisasi Program Kemitraan dengan Balai POM Kota Kupang terkait obat dan makanan yang layak dikonsumsi.

Sembari menanti kehadiran orang nomor satu di Golkar NTT itu, Petugas dari Balai POM Kota Kupang dengan sabar memberikan informasi terkait pentingnya memperhatikan dan mengonsumsi makanan dan obat-obatan yang beredar.

Kata petugas dari Balai POM Kota Kupang, sebelum mengonsumsi makanan atau obat-obatan yang beredar, beberapa hal yang penting diperhatikan adalah nomor ijin edar dan tanggal kadaluarsa.

“Kalau mau beli makanan atau obat-obatan, perhatikan apakah ada nomor ijin edarnya. Kalau sudah ada, berarti produk itu sudah melewati seluruh proses perijinan, termasuk dari Balai POM, maka produk itu layak dikonsumsi. Selain itu hal yang penting diperhatikan adalah tanggal kadaluarsanya, jika sudah melewati waktu penetapan kadaluarsanya berarti makanan dimaksud tidak lagi aman untuk dikonsumsi,” jelas petugas dari Balai POM Kota Kupang.

Waktu menunjukan hampir jam enam sore ketika Laka Lana tiba di GMIT Pondok Pengharapan. Warga menyambutnya dengan sangat antusias saat pria yang namanya kerap disebut sebagai bakal calon Gubernur NTT itu tiba. Seperti biasa, pria yang akrab disapa Melki itu dengan ramah menyapa warga yang berjubel menyambutnya.di dalam gereja.

Di hadapan hampir seribu warga yang hadir, Laka Lena berbicara tentang pentingnya penanganan stunting dengan produk-produk lokal.

Ia menyebut, Provinsi NTT masih menjadi salah satu provinsi yang angka stuntingnya paling tinggi. Oleh karena itu ia berharap semoga ada banyak UMKM di NTT yang memproduksi makanan yang bisa digunakan untuk mengentaskan stunting. Salah satunya adalah Kelor. Menurutnya, Kelor adalah salah satu produk unggulan NTT yang harus terus dikembangkan.

“Tapi ingat, jika sudah memproduksi makanan, jangan lupa untuk mendapat ijin dari Balai POM sebelum.diedarkan atau dipasarkan,” harapnya.

Laka Lena juga mengimbau para pembuat produk makanan lokal untuk selalu berkonsultasi dengan Balai POM dan mendapatkan pendampingan agar produk-produknya layak dikonsumsi oleh masyarakat umum.

“Datang saja ke Balai POM untuk mendapatkan pendampingan, tidak dipungut biaya,” ujarnya.

Perjumpaan antara Melki Laka Lena dan Balai POM dengan Warga di GMIT Pengharapan berakhir hampir Pukul 20.00 malam. Sebelum beranjak pulang, Laka Lena masih sempat berfoto dan berbincang serius dengan beberapa tokoh masyarakat yang ada di sana.

Sempat pula ia membeli produk makanan yang diproduksi oleh jemaat GMIT Pengharapan yang dipajang di depan gereja oleh kaum muda, lalu pamit dan pulang.

“Tadi waktu foto-foto, saya bisik, Bapa harus calonkan diri jadi gubernur,” kisah seorang warga pada temannya di halaman gereja.

“Betul, dia cocok jadi gubernur,” timpal warga yang lain.

Malam kian larut ketika satu persatu warga kembali ke kediamannya masing-masing dengan asa di hati. Salah satunya adalah asa untuk memiliki pemimpin yang mampu menjadikan NTT jauh lebih baik. (*NL/JR/AAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.