Harga Beras Mencekik, DPD Parindra NTT Angkat Bicara, Minta Pemerintah NTT Stabilkan Harga
Kupang, MITC – Harga beras di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami lonjakan di beberapa Kabupaten. Harga beras di pasar yang sebelumnya berkisar 11.000,- hingga 13.000,- rupiah melonjak hingga 17.000,- rupiah.
Diduga salah satu penyebab utamanya adalah distribusi beras dari luar yang belum masuk ke wilayah NTT dalam beberapa waktu terakhir karena cuaca. Informasi yang dihimpun media, selama ini memang sebagian kebutuhan beras di NTT dipasok dari Sulawesi dan Jawa.
Kondisi ini memantik perhatian berbagai kalangan, salah satu diantaranya datang dari Organisasi Kepemudaan, Pergerakan Pelajar Indonesia Raya Nusa Tenggara Timur (Parindra NTT).
Ketua DPD Parindra NTT, Yakobus Bane Pa, S. KM kepada mediaindonesiatimur.com melalui sambungan seluler pada Rabu, (8/3/2023) menyampaikan, “kami meminta agar Pemerintah dalam hal ini Gubernur NTT segera memberikan perhatian serius kepada kondisi ini dan segera mengambil langkah-langkah tepat untuk dapat menstabilkan harga di pasaran.
Gubernur juga diharapkan harus segera berkoordinasi dengan para Bupati dan Walikota agar kenaikan lonjakan harga beras ini bisa segera teratasi.
“Kondisi ini kalau dibiarkan begitu saja maka akan berdampak terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. Selain kebutuhan pokok, ini bisa merambat kemana-mena, contohnya tarif transportasi, baik darat maupun laut, dan lain sebagainya,” urai Yakobus
“Kita minta agar Gubernur NTT, Bupati dan Walikota agar segera melakukan operasi pasar karena harga beras sudah semakin mencekik, ini penting agar dapat menstabilkan harga di pasaran. Pasar dan toko-toko sudah menaikan harga beras dari yang awalnya hanya harga eceran 11.000-13.000/kg, sekarang sudah 15.000-17.000/kg,” tandasnya
“Patut juga kami menduga, jangan-jangan ada unsur kesengajaan dari oknum pedagang nakal menaikan harga beras padahal stok beras di Kupang tidak berkurang karena itu kami minta agar Gubernur harus segera menyikapi kondisi ini secara cepat dan tepat,”
Mantan BPC GMKI Kupang ini juga menyampaikan bahwa kondisi ini kalau tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kesejahteraan masyarakat semakin menurun.
“Kasian masyarakat. Kalau memang stok beras berkurang, kami harap Pemerintah segera ambil langkah untuk pengadaan beras yang cukup selain dari dua daerah tersebut sehingga tidak semakin menyulitkan masyarakat.” tutup Yakobus (*jp/aat)