Ada Benalu di Bank NTT, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Sayangkan Bocornya Surat Internal ke Pihak Luar
Kupang, MITC – Perihal bocornya surat pembinaan yang dilayangkan kepada Bank NTT pada tanggal 2 Januari 2023 silam, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Stefanus Donny H. Heatubun sangat menyayangkan karena sesungguhnya surat ini bersifat pembinaan dan ini surat rahasia
Bocornya surat tersebut, kemudian memantik beragam isu yang beredar di masyarakat. Beberapa media lokal bahkan memberitakan isi surat tersebut, dengan diksi yang menyudutkan dan merugikan Bank NTT secara institusi.
“Dalam konteks (diksi) ‘dibekukan’ bisa membias ke mana-mana. Sebetulnya (surat) sifatnya pembinaan kepada Bank NTT. Cuman somehow surat rahasia pun itu bisa diposting secara utuh. Itu kan nggak pas juga. Karena akibatnya bisa bahaya buat Bank NTT,” kata pria yang akrab disapa Donny Heatubun ini dalam jumpa Pers bersama wartawan, Selasa 17 Januari 2023.
Ia menjelaskan, bank adalah industri highly regulated yang menghimpun dana pihak ketiga, dan harus betul-betul dijaga. Surat dari Bank Indonesia tersebut bersifat pembinaan, bukan membekukan produk digital seperti mobile banking Bank NTT.
“Yang tidak boleh itu menambah user. Kalau yang sudah eksis, silahkan digunakan. Layanannya sudah oke. Silahkan digunakan,” jelasnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT juga menambahkan, isu surat pembinaan kepada Bank NTT sebetulnya biasa-biasa saja. Namun terminologi yang dipilih media membuat isu tersebut menjadi heboh dan memantik beragam komentar dari masyarakat.
“Faktanya nggak kok. Hal itu biasa dalam melengkapi perizinannya. Isunya jangan ke mana-mana, nanti merugikan Bank NTT. Ini kan menyangkut reputasi juga. Kami sendiri menyayangkan yang sifatnya rahasia kenapa bisa muncul,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, surat rahasia tetap bersifat rahasia, bukan untuk konsumsi umum, dan surat pembinaan dari Bank Indonesia pun tidak punya pengaruh ke dana nasabah.
Bocornya surat rahasia dari Bank Indonesia kepada Bank NTT tersebut, kemudian memunculkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Sebagian menduga bahwa ada ‘benalu’ di internal Bank NTT yang ingin menghancurkan reputasi lembaga Bank NTT itu sendiri.
Pengamat Ekonomi Regional James Adam yang dihubungi media ini terkait bocornya surat dari Bank Indonesia ke publik menegaskan, pasti ada hukuman bagi oknum pegawai tersebut.
Ia menganalogikan bahwa, di internal Bank NTT tidak semua individu memiliki warna yang sama. Semua pasti memiliki warna yang berbeda.
“Itu wajar. Kalau misalnya ada oknum yang ‘bermain’, pasti akan ketahuan. Kalau dia ‘bermain’, maka dia akan berhadapan dengan peraturan organisasi. Hanya ada 3 ada punishment yang ringan, sedang dan berat,” ungkap James Adam.
Menurutnya, sudah banyak bukti bahwa oknum pegawai Bank NTT yang bermasalah dalam bidang kredit, langsung ada tindakan tegas dari Bank NTT untuk memberhentikan oknum tersebut dari jabatan maupun statusnya sebagai pegawai.
“Jadi mudah-mudahan soal bocornya surat, kalau ada oknum yang bermain pasti diberhentikan,” tutup James Adam. (*KN/aat)