Muhibah Budaya Jalur Rempah Bertandang Ke Dekranasda NTT, Direktur Perlindungan Kemdikbudristek, Irini D. Wanti: Budaya NTT Sangat Luar Biasa
Kupang, MITC – Rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah mengunjungi NTT sebagai salah satu titik persinggahan, dalam kunjungan selama tiga hari yaitu tanggal 24-26 Juni 2022 di Kupang, salah satu titik yang dikunjungi adalah Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berlangsung pada Minggu, 26/06/2022.
Rombongan Laskar Rempah tiba di Dekranasda NTT dan diterima oleh wakil Ketua Dekranasda NTT, Ny. Maria Fransiska Djogo dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Henderina Sintiche Laiskodat beserta seluruh staf Dekranasda NTT.
Selanjutnya rombongan Laskar Rempah mengelilingi stand dari 22 Kabupaten /Kota di Dekranasda untuk melihat tenun ikat dan budaya adat dari Nusa Tenggara Timur.
Wakil ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo mengatakan ke depannya warisan budaya dari nenek moyang diharapakan bisa dimasukkan di dalam kurikulum sekolah
“Saya berharap warisan budaya NTT ini bisa masuk dalam kurikulum sekolah sehingga kelestariannya tetap terjaga,” ungkapnya
Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti SS, M.SP dalam jumpa pers mengatakan budaya NTT sangat luar biasa dengan budaya intelektual khususnya Wastra
“Saya hadir di NTT bukan hanya sebagai peserta tetapi saya punya keinginan pribadi dan secara kelembagaan terkait dengan kebudayaan intelektual yang luar biasa dari masyarakat NTT khususnya Wastra. Wastra di NTT sendiri merupakan peninggalan leluhur secara turun temurun yang menjadi aset berharga bagi kebudayaan bangsa. Kami sudah mengusulkan dan menominasikan kekayaan intelektual kebudayaan NTT ke Unesco sebagai warisan budaya ke tingkat dunia tetapi ada beberapa tahapan yang masih harus diproses,” ungkap Irini
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, yang diwakili Maria Fransiska Djogo, sekalu Wakil Ketua Dekranasda NTT, mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat kaya akan budaya dan kekayaan intelektual, salah satunya tenun.
“Jadi hari ini Laskar Rempah tidak bisa mengunjungi daerah satu per satu, sehingga diharapkan sebagiannya bisa terwakili di Dekranasda NTT. Karena disini kita bisa melihat NTT secara mini, dari stand-stand yang disiapkan,” ujar Fransiska saat menerima Laskar Rempah di halaman Dekranasda NTT, Minggu (26/6).
Menurut dia, seluruh kekayaan intelektual yang terpajang di Kantor Dekranasda NTT merupakan warisan budaya dari para leluhur, yang harus dilestarikan oleh generasi muda.
“Semua ini kekayaan intelektual dari nenek moyang kita. Sehingga kita upayakan agar anak muda mau melanjutkan budaya ini,” jelas isteri Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Sejauh ini, kata dia, Dekranasda NTT sudah mengajarkan 1000 orang anak muda, untuk belajar menenun, agar warisan budaya dari para leluhur tetap dilestarikan.
“Kita sudah ajarkan 1000 anak muda untuk belajar menenun. Dan sekarang mereka sudah mendapatkan penghasilan dari hasil tenun yang mereka buat,” terangnya.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Pendidikan Kemendikbudristek, Yudi Wahyudin, SS, M.Hum, menjelaskan, budaya di Provinsi NTT diharapkan bisa menjadi acuan bagi daerah lain.
“Kita harus tingkatkan talenta dan bakat anak-anak muda, agar secara profesi bisa diakui oleh semua pihak. Sehingga karya yang dihasilkan bisa menjadi acuan bagi daerah lain,” jelasnya.
Ia berharap kepada semua pihak untuk tidak menganggap tradisi sebagai sesuatu yang primitif. Karena, kata dia, melalui tradisi dan budaya diharapkan mampu menjadi wadah untuk bersatu.
“Jangan anggap tradisi itu hal yang primitif. Karena para leluhur berkarya dan menjaga budaya itu sejak lahir. Jadi melalui budaya diharapkan kita semua bisa bersatu,” tandasnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ina Laiskodat, menyampaikan terima kasih kepada Laskar Rempah, karena sudah berkunjung ke Deranasda NTT.
Dia mengatakan, kunjungan Laskar Rempah ke Dekranasda NTT akan membawa dampak positif. Karena setelah para Laskar Rempah kembali ke daerah masing-masing, mereka akan menceritakan perjalanan mereka ke NTT.
“Banyak hal yang kita dapat. Setelah mereka dari sini, minimal bisa menceritakan kepada teman, keluarga dan kenalan mereka di daerah masing-masing. Sehingga NTT semakin hari semakin terkenal,” ungkapnya.
Kehadiran Laksar Rempah di NTT juga sangat membantu visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, dimana pariwisata sebagai prime mover atau penggerak ekonomi masyarakat.
“Karena kehadiran Laskar Rempah ini, mereka akan menceritakan alam kita, sehingga semakin banyak orang yang mau datang ke Provinsi NTT,” tandasnya.
Pingback: REKAPAN BERITA 2022 (APRIL – JUNI) – DEKRANASDANTT