Melki Laka Lena Ingatkan Masyarakat Waspadai Penipuan Penempatan PMI
Soe, MITC – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penipuan terkait penempatan Pekerja Migran Indonesia
(PMI).
“Waspada jalur penipuan PMI. Kita ini terkadang datang agen – agen perekrut rata – rata orang mantan PMI dan merka yang datang urus dilapangan ini penampilannya biasanya akan melebihi apa yang mereka miliki. Datang dengan mobil bagus, baju bagus, pake perhiasan, seolah – olah menunjukan bahwa ke luar negeri akan begini hasilnya. Atau ada siapa yang keluarga dikampung yang punya utang, yang punya soal, yang nantinya dibarter dengan anak gadis untuk bekerja di luar negeri”, jelas Politisi Golkar ini saat bersama mitra kerja BP2MI melakukan Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Perlindungan Menyeluruh Kepada PMI Sebagai VVIP di Aula Kantor Camat Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Minggu (24/4/2022).
Menurut Melki, para perkerut tenaga kerja ilegal biasanya punya modus macam – macam dan paham betul dengan kondisi lapangan serta memiliki koneksi dengan oknum aparat nakal.
“Dia bisa tau koneksi lapangan. Dan itu bisa dipastikan ada orang di desa tersebut pasti tahu cerita dan pergi cerita ke agen – agen perekrut, baik itu melalui oknum aparat di tingkat desa/kelurahan, oknum di lingkup keagamaan, suku agama dan sebagainya. Dan oknum – oknum ini berjejaring dengan oknum dari aparat yang bisa saja terlibat. Karena banyak oknum – oknum yang bertindak atas nama uang itu, maka tolong waspadai penipuan atas nama PMI ini”, tegas Melki.
Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Dr. Servulus Bobo Riti mengatakan cara paling tepat untuk bekeja diluar negeri adalah lewat jalur yg legal.
“Walau urusannya agak tidak mudah, lama, butuh waktu, harus punya keterampilan, punya kompetensi tetapi dengan begini bisa memberikan perlindungan ketika kita bekerja di luar negeri,” tutup pria Kelahiran Sumba ini.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala B2PMI NTT,
Camat Amanuban Selatan, Kepala Dinas Nakertrans TTS, Perwakilan Kapolsek Amanuban Selatan, Perwakilan Danramil Amanuban Selatan, perwakilan masyarakat dari desa sekecamatan amanuban selatan serta mahasiswa KKN dari Undana Kupang. (*IGo/Alberto Tatibun)