Gubernur VBL Optimis Bank NTT Akan Berstatus Bank Devisa di Tahun 2023

Labuan Bajo, MITC – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) sebagai Pemegang Saham Pengendali hadir dan membuka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2022 PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT), di Labuan Bajo, Kamis, (17/03/2022)

Gubernur VBL ketika diwawancarai media mengenai komitmen pemegang saham dalam penyertaan modal agar Bank NTT segera berstatus sebagai Bank Devisa di tahun 2024,  menegaskan “Sudah berjalan dengan baik (penyertaan modal oleh para pemegang saham). Dan kalau sudah berjalan dengan baik maka di 2023 sudah cukup (modal inti minimum Rp 3 T). Kecuali tiba-tiba ada perubahan mendadak. Kalau nggak yah dengan pola yang sekarang, 2023 bisa memenuhi kebutuhan Rp 3 Triliun itu,”demikian dikatakan VBL saat hendak meninggalkan lokasi RUPS.

Pernyataan Gubernur VBL ini sangat beralasan karena berdasarkan Peraturan OJK No 12 tahun 2020, bahwa terhitung tahun 2024, seluruh BPD harus memiliki modal inti minimum Rp 3 T, dan para pemegang saham serta seluruh pengurus berkomitmen agar pada tahun 2023 nanti atau tahun depan, modal inti sudah tercapai Rp 3 Triliun.

Untuk diketahui bahwa pemegang saham sangat serius memajukan Bank NTT yang adalah kebanggaan masyarakat NTT, dengan menghadirkan agenda khusus mengenai penyertaan modal dalam agenda RUPS TB 2021 maupun RUPS LB tahun 2022. Bahkan di RUPS LB tahun 2022, mereka membahas peningkatan modal inti minimum 3 Triliun rupiah sampai dengan tahun 2024.

RUPS ini berlangsung selama dua jam. Dibuka pukul 10.00 Wita dan berakhir di pukul 12.00 Wita. Dihadiri sebagian besar pemegang saham seri A, yakni para bupati dan walikota. Sementara, ada beberapa kepala daerah yang mengikuti secara virtual. (*Humas Bank NTT/aat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.