Octo Laa Pantau Langsung Kondisi Wilayah Rawan Banjir di Amfoang

Oelamasi, MITC – Pasca cuaca ekstrem, Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kupang,  Octo J.P. Laa turun memantau langsung kondisi wilayah di Desa Bioba Baru dan Manubelon yang terdampak cuaca ekstrem. Octo Laa turun didampingi Kades Bioba Baru, J. Naisunis dan Camat Amfoang Barat Daya, Yosua To, dan rombongan. Kunjungan ini dilakukan usai kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan (musrenbangcam) Amfoang Barat Daya pada (02/03/22) di Kantor Desa Manubelon.

“Kondisi wilayah sungai Taen di Bioba Baru dan Kapsali di Desa Manubelon membutuhkan penangan serius dan cepat, karena akibat curah hujan yang tinggi di akhir Februari, saat ini masyarakat desa Bioba Baru terancam banjir karena tepi sungai terus terkikis dan tersisa belasan meter saja dari pagar desa,” ujar Kades Naisunis

Senada dengan yang disampaikan Kades Bioba Baru, J. Naisunis, salah satu tokoh masyarakat desa bioba Baru, Yusak Baitanu, juga menggambarkan kondisi yang sama di dua titik rawan banjir tersebut

Situasi ini jika tidak segera ditangani maka akan menjadi ancaman serius bagi areal pertanian dan pemukiman masyarakat yang ada dipinggiran sungai tersebut

Menyikapi hal ini, Octo Laa dan Camat melakukan koordinasi dengan Bupati Kupang, Korinus Masneno tanggal 4 Maret, untuk melaporkan kondisi tersebut dan bersama mencari solusi terbaik untuk mengatasinya

“Dalam koordinasi dengan Pak Bupati, beliau menginstruksikan kepada Camat Yosua To, segera membuat laporan tertulis kepada Bupati melalui Dinas PUPR dan BPBD untuk diambil langkah strategis dalam waktu dekat sebelum ada kerugian yang lebih besar atau ada korban jiwa. Bupati juga meminta Camat untuk mengimbau masyarakat yang rumahnya berada dipinggiran sungai untuk pindah ke area yang lebih aman selama musim penghujan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” urai Octo

“Sebagai salah satu perwakilan masyarakat Amfoang di lembaga DPRD saya akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi baik dengan kades, camat maupun OPD teknis untuk mengupdate sejauh mana tindak lanjut hasil koordinasi dengan Bupati, dan langkah apa yang diambil untuk mengatasi kondisi tersebut agar menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” tutup Octo. (*aat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.