Perkokoh Kapasitas Kader, PMKRI Cabang Kefamenanu Menggelar Kegiatan LKK

Kefamenanu, MITC – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kefamenanu Sanctus Yohanes Don Bosco menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) di aula Kantor Desa Kaenbaun, Kecamatan Miomaffo Timur – TTU, pada senin (31/01/2022).

Hadir dalam serimonial pembukaan kegiatan tersebut, Asisten I SETDA-TTU; Drs. Yosep Kuabib, Camat Miomafo Timur; Kapolsek Miomafo Timur; GMNI Cabang Kefamenanu, Plt Desa Kaenbaun; bersama tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat Desa Kaenbaun.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Kefamenanu; Kristoforus Bota, dalam pidatonya mengatakan bahwa kehadiran mahasiswa sebagai sosok calon pemimpin di tengah – tengah masyarakat dengan level kecerdasan intelektual yang tinggi terkadang goyah pendiriannya, sehingga PMKRI terus mengembangkan metodologi pembinaan sebagai strategi untuk terus memperkokoh kapasitas intelektual setiap kader, demi kesejahteraan umum.

“ Hal itu terjadi karena kepribadiannya masih terkoptasi dengan kepentingan elit tertentu baik itu elit ekonomi maupun elit politik . Maka dari itu, kapasitas intelektual yang dimiliki oleh pribadi yang merupakan sosok calon pemimpin pada akhirnya dis-orientasi sebab hanya dapat diabdikan kepada pemangku kepentingan yang memberikan keuntungan lebih. Sehingga kehadirannya di tengah-tengah masyarakat hanya akan diapahami sebatas sosok bayaran, sehingga intelektualitas yang tumbuh dan berkembang di masyarakat malah hanya sebatas pembenaran-pembenaran semata, serta argumentasi yang didiplomasikan pada kenyataannyapun tidak sepenuhnya benar. Maka tanggung-jawab moril sebagai aktor penggerak perubahan yang seharusnya mampu mengoptimalkan setiap persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat malah tercoreng dari amanah perjuangan golongan terdidik dalam lingkungan masyarakat. Menyadari segala ketimpangan yang sering terjadi demikian, PMKRI yang merupakan penghasil kader penggerak perubahan, terus mengembangkan metodologi pembinaan sebagai strategi untuk terus memperkokoh kapasitas setiap kader, agar mampu memberikan seluruh kapasitas intelektualnya demi kesejahteraan umum baik melalui rekomendasi ataupun implementasi yang mampu membedi manfaat yang luas bagi masyarakat dengan cara pengumpulan data yang faktual, cara analisis yang tepat serta dapat diterapkan dengan metode yang sesuai pula”.

Selanjutnya, Kristo juga memberikan catatan Kritis bagi seluruh peserta yang ada bahwa, saat ini kita serang berada di tengah-tengah lingkaran kekuasaan pemimpin pragmatis yang semakin dipertontonkan di khayalan umum, baik itu melalui kebijakan yang tidak berperi kemanusiaan maupun sikap apatis atas segala fenomena sosial yang sering terjadi, maka sudah sepantasnya PMKRI hadir dan menggagas sistem pembinaan dengan metode yang terukur dan tersistematis.

Mewakili senior alumni, Yohanes Naihati dalam sambutan mengatakan bahwa LKK ini merupakan sebuah wujud dari visi – misi yang selalu mengapresiasi harkat dan martabat manusia serta bersolidaritas sosial yang tinggi untuk mewujudkan keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati, ini merupakan wujud dari visi misi organisasi.

“LKK ini merupakan Pendidikan berjenjang dengan tujuan untuk menggolkan salah satu nilai dari ketiga benang merah yaitu intelektualitas, dan juga sebagai bentuk proses persiapan kematangan kader PMKRI, untuk kemudian di terjunkan ke lautan masyarakat”

Mewakili PEMDA-TTU, Drs. Yoseph Kuabib, membacakan sambutan dari Bupati-TTU, yang mengatakan bahwa LKK ini merupakan bentuk kepedulian kalangan mahasiswa yang tergabung di PMKRI Cabang Kefamenanu dalam membangun masyarakat dan daerah TTU, dengan menciptakan sumber daya manusia muda Katolik yang handal, mandiri dan berprestasi dalam berbagai bidang.

“Melalui LKK Ini saya harapkan dapat menambah pengetahuan dan skill dari para mahasiswa dalam bidang leadership, sehingga PMKRI menjadi salah satu organisasi yang berdiri paling depan dan ikut memainkan peranan penting dalam perjalanan bangsa dan negara, dengan secara konkrit melawan ketidakadilan dan memperjuangkan perubahan ke arah yang lebih baik dibawah semboyan Pro Ecclesia Et Patria”. (*TB/AAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.