Anggota DPRD, Agus Mauboy Minta Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pupuk Untuk Petani

Oelamasi, MITC – Curah hujan kali ini cukup baik, debit air nampak tersedia cukup untuk mengairi semua lahan persawahan di Kabupaten Kupang. Hampir semua lahan persawahan digarap tahun ini karena karena faktor tersebut

Menyikapi semangat dari masyrakat ini, anggota DPRD Fraksi Golkar Kabupaten Kupang, Agustinus Mauboy minta Pemerintah memastikan ketersediaan pupuk bagi petani yang tengah mempersiapkan lahan persawahan

“Masyarakat tampak gembira menyambut keberlimpahan air di tahun ini, setelah beberapa tahun terakhir air kurang akibat dari perubahan iklim. Saat ini, saya perhatikan ada yang masih persiapan lahan, ada yang masih menanam, ada yang sudah selesai menanam. Sawah – sawah yang tahun sebelum tidak digarap, nampak tahun ini kembali digarap juga,” ujar Mauboy

“Karena itu, saya mengingatkan diawal sehingga Pemerintah dalam hal ini dinas teknis agar hal ketersediaan pupuk ini dapat menjadi perhatian serius, karena salah satu persoalan klasik yang cenderung dialami petani di Kabupaten Kupang saat musim tanam seperti sekarang ini adalah ketersediaan pupuk yang selalu kurang,” tandasnya

“Kami berharap kali ini kebutuhan pupuk tidak menjadi masalah meski kebutuhan pupuk pasti sangat tinggi. Semoga Pemerintah sudah memperhitungkan dan sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi kebutuhan pupuk di masyarakat yang cukup tinggi. Hal ini harus benar-benar serius ditangani karena salah faktor berhasil atau tidaknya panen bagi petani khususnya petani sawah adalah cukupnya kebutuhan pupuk,” tutup Mauboy

Salah satu petani sawah di Kecamatan Nekamese DA (51) kepada media ini mengutarakan, “kami sudah selesai tanam, hanya sekarang yang menjadi pergumulan adalah pupuk, saya cek dibeberapa tempat tapi belum ada stock, semoga pas waktu pemupukan stock pupuk sudah ada,” imbuhnya

“Kami tidak masalah pupuk subsidi atau non subsidi asalkan ada pupuk. Sebenarnya kalau ada yang subsidi kami tentu lebih senang karena sangat terbantu karena jauh lebih murah tapi kalau kondisinya yang subsidi tidak ada maka terpaksa kami membeli yang non subsidi, tidak apa – apa asal ada pupuk karena kalau tidak maka pasti gagal panen atau kalau bisa panen juga hasil tidak maksimal.” katanya. (*AAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.