Fraksi Golkar DPRD NTT Menyoroti Berbagai Masalah di Bank NTT

Kupang, MITC – Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT yang dipimpin Drs. Hugo Rehi Kalembu dan Ir. Mohammad Ansor dan juru bicara Drs. Gabriel Manek, dalam pandangan umum terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi NTT tahun 2022 yang disampaikan pada rapat paripurna ke 8 masa sidang 1 tahun 2021/2022 DPRD NTT pada tanggal 11 November 2021 menyoroti berbagai persoalan yang terjadi di NTT termasuk persoalan di Bank NTT

“Fraksi Partai Golkar meminta perlu penjelasan komprehensif sehubungan dengan rumor yang berkembang luas di masyarakat tentang adanya kredit take over PT. Budimas Pundinusa, yang statusnya kini macet total (collect 5) sebesar 130 milyar rupiah yang proses persetujuan dan pencairannya (April 2019) dilakukan tidak pruden dan terindikasi melawan hukum. Untuk menyakinkan publik, Fraksi Partai Golkar menyarankan agar BPK melakukan audit dengan tujuan tertentu, supaya duduk perkaranya jelas.

Selain itu, Fraksi Golkar juga menyoroti masalah pembelian MTN milik PT. SNP Finance. Pembiayaan senilai 50 M yang menjadi temuan BPK pada tahun 2020 ini, berpotensi akan merugikan keuangan daerah/bank NTT sebesar Rp 50 milyar. PT SNF Pembiayaan
sudah dinyatakan pailit beberapa saat setelah terjadinya transaksi pembelian MTN oleh Bank NTT.

Selanjutnya, masalah kerugian bank NTT dalam kasus sewa ruang kantor pada Hotel Garden Palace senilai lebih kurang Rp 5 milyar di Surabaya, Fraksi Golkar meminta supaya segera ditangani. Kantor baru tidak dapat digunakan karena tidak mendapatkan izin OJK Surabaya karena proses sewa menyewanya tidak mengikuti Prosedur tetap yang ada.

Terakhir, Fraksi Partai Golkar RUPS Luar Biasa tanggal 18 Oktober 2021, khusus
yang berhubungan dengan perubahan nomenklatur Direksi Bank NTT. (*AAT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.