Pelukis Perjuangan Lalu Haleluyah
Pelukis Perjuangan Lalu Haleluyah
Oleh : Unum Sint
Menatap awan dari bukit ketinggian
Merangkai sebuah nama atas restu sang waktu
Melukis sukacita diatas jejak kaki nan letih
Urat nadi berdenyut malu dan kesal
Sebuah untaian haleluyah mengukir senyum kusam
Arah tatapan mencerminkan titik puncak
Mendaratkan lirikan diatas bentangan safana
Lengkungan garis jalan memberi nafsu
Hari ini lekas berlari memeluk cakrawala
Dari atas bukit terdengar sayup angin
Awan hitam menggambarkan bekas perjuangan
Tiada rasa takut menatap ketinggian
Puji-pujian melantunkan melodi dari setiap langkah kaki
Tetesan keringat mengukir sukacita diatas pendakian
Celoteh tuan puan menyengat setiap hari
Masih melewati kaki bukit saat ada petuah beribadah
Petualangan kali ini mendatangkan tanya
Berapa ratus ribu percakapan disuarakan
Berdiri sejenak duri menusuk tulang rawan
Teruslah berjalan dengan perjuangan yang merayap
Hanya ada pengakuan atau hinaan disetiap jejak langkah
Menanti keberuntungan nan indah dari debu tanah
Syarat mencantumkan nama dari bak saraf
Serpihan batu jatuh cinta atas alas kaki
Merobek kalbu dari ketinggian puluhan kilometer
Teruslah berlari membekali diri sebagai awan yang tertuah
Sang khalik semesta penganugerahan hikmah
Menghampiri dalam doa mencurahkan restu
Tetaplah berdaki menjulang tinggi
Hari ini masa depan melekat disetiap jejak kaki.. (*AAT)