Fraksi Golkar Desak Gubernur Tetapkan NTT Darurat Bencana
Kupang, MITC – Fraksi Golkar DPRD NTT mendesak Gubernur NTT segera menetapkan NTT dalam status darurat bencana. Alasannya, bencana alam, baik itu banjir, tanah longsor maupun angin kencang saat ini sudah sangat meluas dan merenggut puluhan nyawa manusia. Demikian disampaikan Ketua Fraksi Golkar NTT, Hugo Kalembu Rehi, ketika dihubungi mediaindonesiatimur.com Minggu, (04/04/2021) malam, menegaskan sikap Fraksi Golkar DPRD NTT
“Karena dampak banjir dan angin ribut serta gelombang pasang sudah sangat meluas, meliputi seluruh kabupaten dan kota di NTT, dan mengingat pula jatuhnya korban jiwa yang mencapai puluhan jiwa dan korban rumah serta harta benda lainnya yang begitu besar,” kata Hugo.
Karena korban dan dampak luas seperti ini, Hugo meminta Gubernur NTT segera menetapkan NTT dalam status darurat bencana.
“Status darurat bencana ini diperlukan untuk mempermudah gerak langkah penanganan secara intensif dan komprehensif,” tegas Hugo.
Sementara Wakil Ketua DPRD NTT, Inche Sayuna, berharap agar Gubernur NTT dan Forkompimda segera melakukan rapat dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mendapat informasi tentang kerusakan yang terjadi dan kerugian yang timbul.
Gubernur, tambah politisi Partai Golkar ini, juga perlu berdiskusi dengan BMKG tentang kemungkinan ke depan dengan estimasi yang terbaca soal bencana di NTT.
“Jika dirasa terlalu berat untuk bisa ditanggulangi dari APBD masing-masing, maka bisa diusulkan ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan status bencana Nasional,” kata Inche.
Bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang merenggut puluhan nyawa di Flores Timur, Lembata, dan Alor. Di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Flores Timur puluhan rumah warga tertimbun longsor. Korban tewas yang sudah ditemukan 30 orang, sementara puluhan lain masih dalam pencarian.
Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotanulumado, Flores Timur banjir juga menyapu sejumlah rumah. Tiga orang dilaporkan hilang.
Banjir juga melanda Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur. Empat warga dilaporkan tewas.
Di Kabupaten Lembata, beberapa desa di Ile Ape dilanda banjir. Belasan orang dilaporkan meninggal dunia, banyak yang masih dalam pencarian.
Di Desa Tamakh Kecamatan Pantar Tengah Kabupaten Alor, ada 3 orang meninggal dunia, 2 hilang.
Di kabupaten lain seperti Malaka, Rote Ndao, Sabu, Ende, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang banjir dan angin kencang juga merusakkan banyak rumah. Di Kota Kupang banyak ruas jalan tertutup banjir, tiang listrik dan pohon bertumbangan.
Di Malaka, puluhan rumah warga terendam banjir. Jembatan Benenain miring dihantam derasnya banjir, demikian dilansir kabarntt.co