Kelompok Tani Ku Waigu Mori Gelar Pengenalan Budaya Sumba
Tambolaka, MITC – Sejumlah anak muda antusias mengikuti malam kesenian yang di gelar oleh Kelompok Tani Ku Waigu Mori di Rumah Ku Waigu Mori, Desa Kalembu Ndaramane, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (09/03/2021).
Kegiatan yang diadakan pada malam Kesenian ini merupakan belajar Tarian Petik Kopi, Tarian Woleka, dan Memintal Benang.
“Kegiatan ini dilaksanakan guna untuk melatih generasi muda mencintai budaya lokal dalam hal seni tarian dan instrumen musik lokal”, ungkap Eduard L. Fasius, S. Km selaku Ketua Kelompok Tani Ku Waigu Mori.
Selain itu, ada juga kegiatan bercocok tanam, Kata Eduard, dan Les Bahasa Inggris guna untuk menguatkan kapasitas berkomunikasi generasi muda, dimana anak-anak diharapkan akan menjadi pemuda-pemudi yang serba bisa.
Salah satu Anggota Kelompok Tani Ku Waigu Mori, Lusia Dewu Lero kepada mediaindonesiatimur.com mengatakan bahwa dirinya merasa bangga dengan banyaknya kegiatan yang diadakan oleh Kelompok Tani Ku Waigu Mori bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Saya bangga adanya kemajuan dalam kampung khususya Reda Bola melalui kegiatan kelompok Tani Ku Waigu Mori. Karena kelompok ini baru berumur satu tahun namun sudah banyak hal yang diperbuat secara gotong royong”, kata Lusia.
Sementara itu, salah satu anak muda yang juga masih pelajar SMP, Maria Trivena Ngongo menuturkan bahwa dirinya merasa senang mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengenalan budaya Sumba dan sejenisnya bisa menambah pengetahuannya.
“Saya senang ikut kegiatan menari, karena saya bisa belajar untuk bisa lincah menari dan mengenal budaya lebih dekat. Tarian Daerah Sumba khususnya Tarian Wewewa memang sangat sulit untuk di latih, tapi Puji Tuhan dengan kemauan belajar, saya bisa lebih baik dari biasanya”, tuturnya
“Selain saya ikut menari, saya turut bangga karena di Kelompok Tani Ku Waigu Mori juga adakan Les Bahasa Inggris, saya sangat senang diajarkan Bahasa Inggris. Ini bisa menambah pengetahuan saya”,imbunya.
Penulis : Yanto Tena
Editor : Alberto Tatibun